Su Xi-er berhenti di jalannya, bayangan akan wajah Chao Mu muncul dalam benaknya selagi ia menatap dayang istana tersebut. Dayang istana ini yang telah dengan sengaja mencubit kaki Chao Mu hanya supaya ia dapat membuatku jatuh.
Mata Su Xi-er menggelap mengingat kenangan itu, tiba-tiba saja, atmosfer yang dingin membebani dayang-dayang istana yang berada di dekat sana, hingga mereka merasa tercekik.
Dayang istana yang menerima ini pun gemetaran di bawah pelototan Su Xi-er, akhirnya bersimpuh di tanah. "Nona Xi-er, hamba bersalah. Mohon bermurah hati dan melepaskan hamba."
"Aku hanyalah seorang wanita, bukan pria terhormat. Aku tidak murah hati." Su Xi-er memberi sinyal pada Wu Ling dengan matanya sebelum berjalan maju.
Meski tidak tahu bagaimana si dayang istana di depan mereka telah menyinggung Su Xi-er, Wu Ling yakin bahwa karakter orang itu tidak akan pernah membiarkan dirinya untuk memberikan hukuman, kecuali itu adalah pelanggaran yang berat.
Oleh karenanya, ia melambaikan tangannya untuk menginstruksikan pengawal di istana. "Seret dayang ini keluar dan beri dia lima belas kali pukulan papan."
Bagi seorang gadis muda, untuk menerima lima belas kali pukulan, sama saja dengan merenggut setengah nyawanya. Ia roboh di tanah dalam keterkejutan, dan baru tersadar setelah seseorang mulai menyeretnya pergi. Ia berteriak dengan kencang, "Mohon ampuni hamba! Hamba tidak akan berani melakukannya lagi!"
Jeritan tak berkesudahannya yang membuat ngeri itu memasuki telinga dayang-dayang istana lainnya, menyebabkan hati mereka gemetar ketakutan. Aura Su Xi-er sudah berubah secara drastis sekarang, karena ia akan menjadi Hao Wang Fei. Kita harus memastikan untuk menghormatinya di masa depan.
Tepat sewaktu Su Xi-er baru saja akan sampai di Perpustakaan Kekaisaran, Wu Ling datang untuk melaporkan, "Dayang istana itu sudah menerima hukumannya. Namun, bolehkah aku bertanya, mengapa Anda memutuskan untuk melakukan demikian?"
"Ia sudah menyinggung Chao Mu." Su Xi-er berkata pelan, menatap ke kejauhan seolah tengah mengenang.
Wu Ling memerhatikannya selagi ia berjalan pergi. Chao Mu adalah wanita yang menyedihkan; hidupnya terpotong begitu saja. Biarpun demikian, ia juga bisa dianggap beruntung; ia dapat menjalani hidup yang menyenangkan seperti yang diinginkannya, tak terbelenggu oleh kekhawatiran dunia.
***
Di dalam Perpustakaan Kekaisaran, Ruo Yuan sedang menyangga satu bangku dengan satu tangan selagi yang satunya memegang sutra merah di tangannya. Sementara itu, Hong Li sedang berdiri di atas bangku dan menggantungkan sutra merah di atap.
Semua atap, pepohonan, bahkan pintu halaman, harus didekorasi dengan sutra merah sebelum matahari terbenam, kalau tidak itu tidak akan jadi keberuntungan.
"Hong Li, miring! Geser lebih ke sebelah kiri!" Ruo Yuan mendongakkan kepalanya dan mengejap-ngejapkan matanya.
Hong Li melakukan seperti yang disuruh. "Ruo Yuan, apa ini pas?"
Namun, satu-satunya tanggapan yang diterimanya adalah keheningan. Bingung, Hong Li pun menoleh menatap Ruo Yuan, hanya untuk melihat orang itu menatap bengong ke arah lain. Tepat saat ia baru saja akan bertanya ada masalah apa, Hong Li merasa bangkunya goyang karena getaran tangan Ruo Yuan.
"Ah ...." Mendadak kehilangan keseimbangan, membuat Hong Li jatuh ke lantai. Tepat sewaktu ia baru saja akan menumbur tanah, jeritannya menggema di seluruh aula.
Beberapa saat setelahnya, ia merasakan tangan yang besar di punggungnya, membantunya bangun.
Setelah Hong Li berhasil berdiri dengan benar, ia menyadari bahwa tangan Wu Ling masih berada di pinggangnya. Ia mendorongnya karena kaget, tetapi tenaga berlebihannya membuat Wu Ling terkejut.
![](https://img.wattpad.com/cover/301786544-288-k209089.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]
Acak[Novel Terjemahan] [END] Author : Qian Duo Duo Jumlah total chapter : 770 Sinopsis : Su Xi-er, yang berpergian ke Nan Zhao bersama Pangeran Hao, mengalami banyak lika-liku, menari sebagai pengganti di perjamuan kerajaan Nan Zhao, menjadi pusat perha...