Tan Ge mengendurkan kepalan tangannya dan menatap Su Xi-er dengan senyuman di matanya. "Aku sudah memikirkan semuanya dengan matang, dan sebaiknya aku tetap tinggal di Perpustakaan Kekaisaran karena aku tak punya tempat tinggal lagi. Itu juga mungkin tempat paling aman di istana kekaisaran."
"Karena itu masalahnya, aku harap agar kau dapat terus hidup dengan baik mulai dari sekarang." Su Xi-er balas tersenyum.
Mata Chao Mu terus melesat di antara mereka berdua sebelum akhirnya ia mengulurkan tangannya untuk meraih Su Xi-er dan Tan Ge, menarik mereka bersamaan. "Mulai dari sekarang, Perpustakaan Kekaisaran akan menjadi rumah Tan Ge, jadi anggap saja kami sebagai keluargamu."
Merasakan jari-jari sedingin esnya terbungkus oleh kehangatan dari dua yang lainnya, Tan Ge merasa hatinya tersentuh, dan sejejak kehangatan sampai ke dalam tatapannya. "Senang sekali bisa memiliki kalian berdua."
Su Xi-er tersenyum. "Sudah tidak pagi lagi, dan akan semakin berangin di malam hari. Mari kita membersihkan diri dan istirahat lebih awal."
Tan Ge mengangguk. "Baiklah." Tetapi, selagi ia menarik tangannya lepas dari tangan Chao Mu, ia merasakan angin yang dingin bertiup melewati mereka. Tan Ge tersentak karena perasaan dingin itu, seolah-olah angin itu telah berpindah dari tangannya ke hatinya, menyentaknya bangun dari mimpi hangatnya, kembali ke kenyataan yang dingin dan kejam.
Ia tidak dapat melupakan kata-kata yang diucapkan ayahnya saat ia kembali ke Kediaman Tan.
"Putri, karena bantuan Commandery Prince Xie, makanya Kediaman Tan belum mencapai titik menjual kediaman kita. Ayahmu tak punya pilihan selain membunuh Ibumu. Tan Ge, jika kau menentang Commandery Prinnce Xie lagi, dan ragu-ragu dalam bertindak, orang berikutnya yang mati, bisa jadi Ayahmu."
Terlepas dari kekhawatiran yang menggerogoti hatinya, Tan Ge tampak sangat tenang di permukaan, berhasil masuk kamarnya dan menutup pintu di belakangnya sebelum siapa pun menyadari kekacauan batinnya.
Chao Mu merasa ketenangannya itu aneh, dan melihat ke arah Su Xi-er. "Ada sesuatu yang tidak beres dengan Tan Ge. Saat ia kembali ke Kediaman Tan, mungkinkah ia menderi—"
Su Xi-er menginterupsinya. "Jangan ikut campur dalam masalahnya lagi, dan biarkan ia memulihkan dirinya sendiri. Selain itu, jangan mendekatinya selama beberapa hari ke depan, mengerti?"
Tentunya, Su Xi-er punya alasannya sendiri memberikan nasihat begitu. Pemikiran Tan Ge murni, tetapi ia mungkin sudah diancam ketika ia kembali ke Kediaman Tan. Sekarang ini, hatinya pasti dipenuhi dengan emosi yang bergejolak. Pada akhirnya, semuanya tergantung pada apa yang diputuskan untuk dilakukannya.
Chao Mu tidak begitu paham mengapa, tetapi dengan patuh mendengarkan saat ia melihat ekspresi serius Su Xi-er. Kalau begitu, aku tidak akan mengganggu Tan Ge selama beberapa hari ke depan.
"Ayo, mari kita kembali ke kamar kita untuk istirahat." Su Xi-er menepuk pundak Chao Mu dan pergi ke kamarnya.
Ketika Chao Mu duduk di kamarnya, ia melihat ke arah rumah tinggal Tan Ge sendiri. Aku harap supaya ia bisa segera melupakan traumanya.
Sementara untuk Tan Ge sendiri, saat ini ia sedang duduk di sebuah bangku kayu dengan tangan terkepal. Lama sekali, sebelum akhirnya ia mengeluarkan satu bungkusan obat dari lengan bajunya dengan tangan yang bergetar.
Ia sangat jelas tentang jenis bubuk obat macam apakah yang dikandungnya. Tanpa warna, tanpa bau, dan larut dalam teh, diam-diam merampas nyawa korbannya.
Banyak kenangan yang melintasi benaknya. Ketidakberdayaan ayahnya, wajah tersenyum Commandery Prince Xie, dan senyuman Chao Mu sekaligus Su Xi-er.
KAMU SEDANG MEMBACA
Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]
De Todo[Novel Terjemahan] [END] Author : Qian Duo Duo Jumlah total chapter : 770 Sinopsis : Su Xi-er, yang berpergian ke Nan Zhao bersama Pangeran Hao, mengalami banyak lika-liku, menari sebagai pengganti di perjamuan kerajaan Nan Zhao, menjadi pusat perha...