"Pangeran Hao, kita masih berada di luar." Su Xi-er mencoba mengingatkannya selagi ia mengangkat kepalanya untuk menatap wajah pria itu. Ia masih merasa agak khawatir karena ia belum mendorongnya.
Seharusnya, Su Xi-er merasa jijik pada pria, tetapi ia tidak menolak cumbuan Pei Qian Hao barusan ini.
Senyum muncul di kedalaman mata Pei Qian Hao. "Apa kau malu? Baik, ayo naik ke kapalnya." Kemudian, ia menarik Su Xi-er maju, tangan besar dan hangatnya menggandeng tangan Su Xi-er, tidak mau melepaskannya.
Pei Qian Hao merasa bahwa menggenggam tangan Su Xi-er adalah hal yang alami. Gadis itu miliknya, dan karena itu, tidak ada yang boleh keberatan dengan ia menggandeng tangannya.
Hanya seperti itu, keduanya berjalan di pinggir Sungai Air Caltrop. Pengawal kekaisaran hanya bisa menatap dengan mata yang terbelalak melihat pemandangan itu. Pangeran Hao menyayangi dayang yang bergaun merah ini, dan kelihatannya, ia bukan hanya sekadar Dayang Selir Kamar.
Sewaktu Pangeran Hao menghampiri mereka, para pengawal menjaga ekspresi terkejut mereka dan membungkuk dengan hormat."Pangeran Yun berada di kapal di bagian kiri, dan ingin mengundang Pangeran Hao untuk minum teh."
Pei Qian Hao menolak dengan lambaian tangannya. "Pangeran ini merasa capek hari ini dan tidak akan pergi ke tempat Pangeran Yun. Apalagi, Pangeran ini tidak suka minum teh. Dimana kapal yang akan menjadi tempat istirahat Pangeran ini?"
Si pengawal mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah sebuah kapal di sebelah kanan. "Pangeran Yun telah menginstruksikan bahwa Anda boleh tidak hadir apabila Anda merasa lelah. Kapal yang paling kanan untuk Anda gunakan, Pangeran Hao."
Seluruh kapal kekaisaran yang indah itu dipersiapkan secara khusus untuk ditempati Pei Qian Hao. Orang bisa melihat banyak dayang istana dan kasim yang berdiri dengan hormat di atas kapal dari tepiannya.
Pei Qian Hao mengangguk sebelum membawa Su Xi-er naik ke kapal.
Para dayang istana dan kasim menyapa serentak, "Memberi hormat pada Pangeran Hao."
"Kalian semua, pergi ke ujung lain kapalnya. Tidak ada yang boleh mengganggu Pangeran ini sementara aku sedang istirahat." Lalu, Pei Qian Hao menatap Su Xi-er, matanya dipenuhi keambiguan. "Ikuti setelah Pangeran ini." Ujarnya, sebelum berjalan menuju ke arah kamar pribadi di dalam kapal tersebut.
Ada beberapa kamar pribadi di atas kapal, masing-masingnya didekorasi secara berbeda—gaya Nan Zhao, gaya Bei Min, bahkan dengan gaya yang asing.
Pei Qian Hao mengekspresikan kepuasannya; setidaknya, Yun Ruo Feng sudah bijaksana tentang ini.
Pada akhirnya, ia memilih sebuah kamar yang didekorasi dengan gaya Bei Min. Kamar ini memberikan getaran seperti berada di Bei Min, juga sebagai pengingat secara tak langsung pada Su Xi-er agar tidak saling menggoda dengan Kaisar kecil Nan Zhao. Ia adalah warga Bei Min, dan akan segera kembali bersama Pangeran ini. Ia tidak boleh memiliki perasaan yang melekat untuk Nan Zhao.
Su Xi-er mengikuti setelah Pei Qian Hao dan masuk ke dalam kamar. Setelah menutup pintunya, ia menghampiri pria itu untuk membantunya melepaskan pakaian luarannya.
Tidak buruk, setidaknya ia lebih sadar diri sekarang. Pei Qian Hao agak menyipitkan matanya sementara ia memerhatikan Su Xi-er melepaskan baju luarannya.
"Pangeran Hao, Anda bisa pergi tidur. Hamba akan berdiri di samping."
"Berdiri?" Suara Pei Qian Hao meninggi, "Apa kau sudah lupa apa yang kau janjikan pada Pangeran ini hari ini?"
"Ini siang hari, dan hamba jelas sekali menjanjikan 'malam hari'". Tangan Su Xi-er terus melepaskan jubah luaran Pei Qian Hao sebelum menggantungkan mereka di atas sebuah gantungan yang ada di samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]
Acak[Novel Terjemahan] [END] Author : Qian Duo Duo Jumlah total chapter : 770 Sinopsis : Su Xi-er, yang berpergian ke Nan Zhao bersama Pangeran Hao, mengalami banyak lika-liku, menari sebagai pengganti di perjamuan kerajaan Nan Zhao, menjadi pusat perha...