Chapter 274 : Paviliun Angin Cyan

339 57 0
                                    

Pertama, Su Xi-er pergi ke rumah pegadaian, dimana pemiliknya tersenyum setelah mengenalinya. "Nona, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak semenjak kau meninggalkan perhiasanmu di sini bersamaku. Yang lainnya mungkin berpikir kalau ini hanyalah benda tua, tetapi, bertahun-tahun pengalamanku menjalankan rumah pegadaian, membuatku bisa membedakan bahwa perhiasan ini adalah sesuatu yang berharga luar biasa. Sudah jelas bukanlah sesuatu yang akan digadaikan. Memegangnya dalam kepemilikanku, hanya membuatku gelisah." Ia membungkuk dan mengeluarkan sebuah kotak kecil.

"Aku menggunakan kunci terbaik untuk mengamankannya. Ini dia." Ia mengeluarkan sebuah kunci untuk membuka kotak kecil tersebut, dengan hati-hati menyerahkan hiasan rambut beruntai itu kepada Su Xi-er.

Su Xi-er mengambilnya dan mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Sudah dijaga dengan baik. Terima kasih banyak."

"Aku menerima perakmu, jadi tidak perlu berterima kasih padaku. Datanglah lagi jika kau luang, dan hati-hati di jalan," si pemilik toko membalas dengan nada yang sopan sebelum melirik ke arah pengawal yang berdiri di samping. Nona muda ini barangkali adalah putri dari sebuah keluarga yang terkemuka.

Si pemilik toko cukup berpengalaman untuk mengetahui bahwa hiasan rambut beruntai itu mahal, tetapi apa yang tidak diketahuinya adalah bahwa hiasan rambut itu merupakan perhiasan kesukaan mendiang Permaisuri dan Putri Pertama Kekasiaran yang terdahulu.

Su Xi-er berterima kasih pada si pemilik toko lagi dan dengan hati-hati memakai hiasan rambut beruntai tersebut. Hiasan itu kecil, dengan warna yang agak kusam, dan hanya akan terlihat seperti hiasan murahan bagi mereka yang tak tahu apa-apa. Dengan begitu, tidak ada seorang pun yang memerhatikannya selagi ia berjalan di jalanan Nan Zhao.

Dengan rumah gadai yang tak begitu jauh dari Paviliun Angin Cyan, Su Xi-er bisa sampai di restoran itu dalam waktu lima belas menit. Mengenali Su Xi-er dan menyadari dua pengawal tegap di belakangnya, si pengurus itu tidak berani bersikap ceroboh. "Nona, toko kami baru saja dibuka kemarin. Apa yang mau kau makan?"

Dibandingkan dengan Rumah Aprikot Keberuntungan yang dulu, Paviliun Angin Cyan yang sekarang ini bernasib sedikit lebih buruk dengan bisnis mereka. Masih ada banyak orang, tetapi itu tidak seramai dulu.

Su Xi-er menjawab dengan sopan, "Cukup bawakan saja kudapan untuk kedua pengawal di belakangku. Aku akan duduk di ruang pribadi di lantai dua dan mengamati pemandangan di jalanannya."

Pengurus itu kaget. Ia tidak memesan untuk dirinya sendiri, tetapi malah untuk bawahannya ... Mungkinkah, Tuan akan bertemu dengannya hari ini? Setelah memikirkan ini, pengurus itu bahkan lebih hati-hati dalam tindakannya sewaktu ia buru-buru merespon, "Nona, aku akan pergi dan menata beberapa kudapan kualitas terbaik Nan Zhao. Aku jamin kalau mereka akan terasa lezat!"

Dua pengawal itu baru saja akan mengikuti Su Xi-er ke lantai dua, tetapi dihentikan olehnya. "Aku hanya akan duduk di lantai dua, dan akan segera turun sebentar lagi. Kalian berdua hanya perlu duduk di sini dan makan; aku akan berteriak jika terjadi sesuatu."

"Ini ... Su Xi-er, tolong jangan mempersulit kami; Pangeran—Tuan menginstruksikan kami agar tidak meninggalkan sisimu." Salah satu pengawal kekaisaran hampir mengucapkan 'Pangeran Hao', tetapi mempertimbangkan banyaknya orang di sekitar, ia memutuskan kalau akan lebih baik untuk menyembunyikan identitas mereka.

Su Xi-er tertawa renyah. "Jangan cemas, tidak akan terjadi apa-apa padaku. Aku akan berada di lantai dua. Selain itu, tidak boleh kan, seorang wanita menemani dua pria besar makan di bawah?"

Pengawal itu merasa, apa yang dikatakannya masuk akal. Jika Pangeran Hao mengetahui kalau Su Xi-er menemani kami makan, bahkan duduk di meja yang sama, sudah tentu ia akan merasa tidak senang. Oleh sebab itu, mereka melirik Su Xi-er dan mengalah. "Kami akan menunggumu di bawah. Tolong teriak sekencangnya jika terjadi sesuatu. Kami akan segera ke sana!"

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang