Chapter 386 : Surat Pemutusan

284 45 1
                                    

Yu Chi Mo merasa seolah ada tatapan dingin yang membunuhnya sampai mati dengan ribuan sayatan. Ia tidak berani mengangkat kepalanya, dan hanya membungkuk. "Pangeran Hao, Ibu Suri tiba-tiba saja menghilang dari Istana Kedamaian Penuh Kasih."

Tiba-tiba saja menghilang di siang bolong .... Su Xi-er termenung sesaat sebelum ia melihat ke arah Pei Qian Hao, hanya untuk melihat ekspresi tak pedulinya. Seakan-akan ia sudah lama menduga ini terjadi.

"Jaga kerahasiaan masalah ini. Pangeran ini akan pergi ke Istana Kedamaian Penuh Kasih nanti." Ia melambaikan tangannya supaya Yu Chi Mo pergi.

Yu Chi Mo kaget. Apakah Pangeran Hao berencana untuk melanjutkan pernikahan dengan menghilangnya Ibu Suri? Kita bisa menyembunyikan masalah ini untuk sementara waktu, tetapi tidak mungkin kalau kita bisa merahasiakan ini untuk waktu yang lama. Prioritas kita seharusnya adalah untuk mencari Ibu Suri.

"Kenapa kau masih belum pergi? Apa kau perlu Pangeran ini untuk mengantarkanmu secara pribadi?" Suara dingin Pei Qian Hao pun terdengar.

Melihat ekspresi gelap Pei Qian Hao, Yu Chi Mo merasa jantungnya bergetar untuk sesaat. Lebih baik tidak menerima 'gestur sopan' ini. Ia segera membungkuk dan pergi.

Pei Qian Hao berbalik ke arah Su Xi-er, menggandeng tangannya selagi mereka berangkat. "Ikutlah ke Istana Kedamaian Penuh Kasih bersama Pangeran ini."

Pemandangan dari mereka berdua yang berjalan pergi sembari bergandengan tangan membuat Wu Ling tercengang. Karena Pangeran Hao berada di sisi Su Xi-er, ia tidak akan memerlukanku untuk terus mengikutinya. Apa aku tinggal di sini dan menjaga Tan Ge saja?

Setelah menyadari bahwa sekali lagi ia akan menjaga seorang gadis lemah, Wu Ling merasa terserang sakit kepala. Ia merenung sejenak. Kami masih belum tahu apakah Tan Ge baik atau jahat. Aku bisa mengawasinya dengan dalih sedang menjaganya.

***

Barisan dayang-dayang istana dan kasim menundukkan kepala mereka, bahkan tidak berani untuk bernapas. Wu Ling datang bersama Su Xi-er pagi ini, dan sekarang ia sedang berjalan berdampingan dengan Pangeran Hao sembari memegang tangannya.

Bei Min dan Nan Zhao mirip dalam hal masyarakat misoginis mereka. Walaupun Bei Min setingkat di bawahnya, status seorang pria masih jauh lebih tinggi daripada seorang wanita. Jangankan Pangeran Hao, bahkan wanita dari keluarga rakyat biasa tidak boleh berjalan berdampingan dengan suami mereka.

Segera saja, beberapa dayang istana mulai iri pada Su Xi-er, sementara yang lainnya teringat akan He Xiang Yu. Dulu, He Xiang Yu disayangi, bahkan sampai melangkah lebih jauh dan memamerkan betapa mengesankannya dirinya. Sekarang ia mati, tetapi yang ditinggalkannya untuk menggosok pispot akan naik ke langit layaknya seekor burung phoenix!

Su Xi-er menyapukan pandangannya sambil lalu ke arah para dayang sebelum pergi bersama Pei Qian Hao.

Selagi pasangan itu berbelok di tikungan, kebetulan Situ Li menangkap pemandangan dari sosok mereka yang menjauh.

Seorang dayang istana berencana untuk bangkit ketika ia mendadak melihat Situ Li, karenanya mendorongnya untuk membungkuk lagi. "Hamba memberi hormat kepada Pangeran Kekaisaran Ketiga."

Situ Li mengangkat tangannya. "Kau boleh bangun." Kemudian, ia melanjutkan berjalan maju ke depan sembari tenggelam dalam pikirannya.

Ia datang dari istana Consort Dowager Guo, dimana ia sudah mendengar bahwa Ibu Suri menghilang, dan sekarang ini sedang menuju ke Istana Kedamaian Penuh Kasih sendiri.

***

Situ Lin sekarang ini sedang berdiri di aula utama Istana Kedamaian Penuh Kasih, berhadapan dengan seorang dayang istana yang gemetaran yang sedang berlutut di lantai dengan ekspresi serius. Sikap mengesankan seorang kaisar pun ditampilkan secara penuh selagi ia menegurnya. "Kau bahkan tidak bisa menjaga Ibu Suri dengan baik! Apa gunanya Kaisar ini memilikimu? Dimana terakhir kali kau melihat Ibu Suri?"

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang