Chapter 246 : Persiapannya Siap

316 52 2
                                    

Tangan Ning Lian Chen membeku sewaktu ia mencoba menyelimutinya lagi. Menghajar Yang Mulia?

"Apa kau mengenal Yang Mulia?" Liu Yin Yin menarik tangannya lagi, menggoyang-goyangkannya ke depan dan belakang dengan tatapan tulus di matanya.

Ning Lian Chen melepaskan tangannya dan menjawab lirih, "Iya."

"Bagus, saat kau senggang, bawa aku menemui Yang Mulia. Aku pasti akan menghajarnya karena membawa pergi Ayahku, dan bernyali sekali mengirimkan orang tuaku ke provinsi di pinggiran desa. Ia bahkan tidak memastikan kapan mereka akan kembali." Liu Yin Yin cemberut, kesedihan di wajahnya entah mengapa tampak menggemaskan.

"Baiklah, aku akan membawamu menemui Yang Mulia saat aku sempat. Ia sudah bersalah padamu karena membawa pergi ayahmu, dan pantas untuk dihajar olehmu." Suara Ning Lian Chen terdengar halus dan lembut sewaktu ia menyelimutinya lagi.

Liu Yin Yin merasa puas dan berbaring dengan patuh. Kemudian, ia menoleh menatap Ning Lian Chen. "Siapa namamu? Kau adalah orang yang sangat baik. Namaku Liu Yin Yin."

"Aku bukanlah orang yang baik, dan aku tidak bisa memberitahukan nama lengkapku untuk sekarang. Namun, huruf terakhir dari namaku adalah 'Chen'. Karena aku lebih tua darimu, kau boleh memanggilku Da Ge saja." Ning Lian Chen tidak memberitahu namanya secara langsung, tetapi malah menyuruhnya memanggilnya Da Ge.

Liu Yin Yin terkikik. "Chen Da Ge." Ia mendongakkan kepalanya setelah mengucapkannya. "Chen Da Ge, mataharinya masih belum terbit. Kau tidak mengantuk? Aku akan memberikan separuh dari ranjangnya untukmu; kemari dan tidurlah."

Ning Lian Chen kaget. Meskipun aku sedikit lebih tua darinya, kami masih anak-anak. Aku tidak terbiasa dengan pemikiran untuk berbagi ranjang dengan orang lain.

"Chen Da Ge, kemari dan tidurlah." Liu Yin Yin bergeser masuk ke bagian dalam ranjangnya sewaktu ia berbicara, menepuk-nepuk ruang di sebelahnya. "Aku baru saja tidur di sini, jadi rasanya nyaman dan hangat."

Ning Lian Chen menggelengkan kepalanya. "Kau tidurlah; ada yang harus kulakukan."

Liu Yin Yin dapat melihat tampang cemas di matanya dan hanya bisa bertanya, "Apa yang sedang kau pikirkan? Keluargamu? Dulunya aku punya ekspresi yang sama saat memikirkan tentang Ayah, jadi kau pasti sedang merindukan keluargamu."

Memang, Ning Lian Chen sedang memikirkan tentang Kakak Perempuannya. Ia mengkhawatirkannya, tetapi tidak bisa meninggalkan kamar.

"Chen Da Ge, kalau kau merindukan keluargamu, maka kau bisa berbicara dengannya secara diam-diam dari hatimu. Ayah bilang, karena keluarga terikat oleh darah, mereka mampu saling mendengarkan satu sama lain apabila kau memanggil mereka dari dasar harimu. Bukankah itu ajaib?" Liu Yin Yin kembali ke dalam selimut setelah ia selesai bicara, terkikik pelan pada diri sendiri sewaktu ia mundur.

"Chen Da Ge, kau harus bicara pada keluargamu dari dasar hatimu, jadi aku tidak akan mengganggumu lagi. Kalau kau mengantuk, maka naik dan tidurlah. Di dalam selimut sangat hangat." Setelah ia selesai bicara, Liu Yin Yin memejamkan matanya dengan patuh. Ia tidak tahu kalau orang yang ingin dihajarnya sedang berdiri di depan matanya, Chen Da Ge-nya.

Ning Lian Chen memandangi Liu Yin Yin dan ekspresinya jadi serius. Kepalanya dipenuhi dengan kata-kata Liu Yin Yin. Kalau kau merindukan keluargamu, maka kau bisa berbicara pada mereka melalui hatimu. Keluarga terikat oleh darah, sehingga mereka akan mendengarkan kata-katamu.

Perlahan-lahan, Ning Lian Chen berjalan menuju ke jendela Kapal Naga, meletakkan tangannya di sebelah dadanya dan mulai berbicara dalam diam dari dasar hatinya. Apabila Kakak Perempuan dapat merasakannya ....

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang