Tangan Su Xi-er digenggam dengan sangat erat. Bahkan saat tertidur, ia bertingkah sombong. Pada akhirnya, ia mengangkat tangan lainnya dan meletakkannya di atas tangan Pei Qian Hao. "Tidak akan ada yang merebutku darimu. Jangan khawatir."
Perlahan-lahan, Pei Qian Hao mengendurkan genggamannya. Jadi, kelihatannya, ia sedang mengigau. Tetap saja, memikirkan tentang diriku bahkan saat ia tertidur ... menyenangkan mengetahui bahwa ia benar-benar menyayangiku.
Su Xi-er meliriknya terakhir kali sebelum berjalan keluar dari ruangan.
Selagi ia menutup pintu di belakangnya, ia mendengar suara gemerisik di semak-semak terdekat. Beberapa saat setelahnya, Feng Chang Qing muncul. Ia sudah berniat untuk memberitahukannya tentang masalah Xie Liu Li, tetapi kini ragu-ragu setelah melihatnya keluar dari kamar Pei Qian Hao.
Melihat ada sesuatu yang membebani hati Feng Chang Qing, Su Xi-er menganjurkan, "Katakan saja apa yang kau mau. Kau buruk dalam menutupi pemikiranmu."
"Masalah ini berhubungan dengan Pangeran Hao. Saat bawahan ini pergi keluar hari ini, aku melihat Pangeran Hao bertemu secara diam-diam dengan Commandery Princess Xie." Feng Chang Qing melaporkan sembari mengamati ekspresi Su Xi-er.
Satu-satunya adik perempuan Commandery Prince Xie adalah Xie Liu Li. Jadi, Pei Qian Hao diam-diam bertemu dengan Xie Liu Li hari ini, kembali sambil berbau alkohol.
Su Xi-er merenungkannya sejenak. "Aku akan pergi ke ruang baca untuk menuliskan dua surat. Salah satu dari mereka untuk dikirimkan pada Lian Chen. Sementara yang lainnya, aku membutuhkanmu untuk menyusup ke Kediaman Commandery Prince Xie dan mengantarkannya pada Commandery Princess Xie."
"Bawahan ini mematuhi perintah." Feng Chang Qing mengangguk, dan mengikuti Su Xi-er menuju ke ruang baca.
Meskipun ia masih belum sepenuhnya familier dengan Kediaman Pangeran Hao, Su Xi-er masih berhasil memahami tata letak dari ruangan-ruangan yang lebih penting setelah berkeliaran di sekeliling sepanjang hari. Halaman utama memiliki sebuah ruangan utama dan kamar samping. Yang sebelumnya adalah tempat tinggal Pangeran Hao, sementara yang ruangan sampingnya adalah untuk Hao Wang Fei. Selain dari halaman utama yang menampung ruang baca, ada pula beberapa halaman samping yang lebih rendah, dimana Ce Fei dan selir akan tinggal.
Tentu saja, berdasarkan dari kepribadian Pei Qian Hao, halaman-halaman samping itu mungkin hanyalah untuk dekorasi. Kalau tidak, mengapa ia masih harus mendirikan Istana Kecantikan? Kediaman Pangeran Hao saja cukup besar untuk menampung ke-72 gadis cantik itu sendiri.
Su Xi-er memasuki ruang baca dan dengan cepat selesai menuliskan dua surat sebelum menyerahkan mereka pada Feng Chang Qing. Menyelipkan mereka ke dalam lengan bajunya, ia cepat-cepat berangkat untuk memenuhi perintahnya. Seefisien biasanya, ia segera menyerahkan surat yang ditujukan untuk Lian Chen kepada salah satu bawahan kepercayaannya sebelum menuju ke Kediaman Commandery Prince seorang diri.
Namun, sebelum ia bisa menyelinap masuk, ia mendengar suara seorang pria yang memanggilnya dari belakang.
"Aku tahu semenjak kami bertemu denganmu, kau bukanlah seorang penanam bunga biasa. Feng Chang Qing, apakah kau selalu menjadi bawahan Su Xi-er?" Itu adalah Yu Xiao!
"Kau tidak perlu memedulikan tentang ini."
Yu Xiao pantang menyerah. "Kau berasal dari Nan Zhao, sementara Su Xi-er berasal dari Bei Min. Bagaimana mungkin bagimu, menjadi bawahannya untuk waktu yang begitu lama? Kau mungkin tidak mengenalku, tetapi setelah pengamatanku selama beberapa hari ini, aku tahu siapa dirimu!"
Roman wajah Yu Xiao sekarang serius. Tiba-tiba saja, ia berlari mendekati Feng Chang Qing dan menggumamkan beberapa kata.
Mendengarkan kata-kata itu, manik mata Feng Chang Qing menyempit. Yu Xiao sebenarnya adalah ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]
Rastgele[Novel Terjemahan] [END] Author : Qian Duo Duo Jumlah total chapter : 770 Sinopsis : Su Xi-er, yang berpergian ke Nan Zhao bersama Pangeran Hao, mengalami banyak lika-liku, menari sebagai pengganti di perjamuan kerajaan Nan Zhao, menjadi pusat perha...