Chapter 372 : Shi Mo Muncul

355 54 1
                                    

Lü Liu mati demi diriku. Kematian Dayang Senior Liu ada hubungannya denganku. Dan kini, Chao Mu juga mati karena diriku.

Su Xi-er mengepalkan tinjunya kuat-kuat, sinar dingin keluar dari matanya. Siapa yang menyelinap masuk ke dalam kamarku dan meracuni airnya? Aku baru saja selesai mendidihkanya ketika bersiap tidur.

Itu berarti bahwa, orang yang meracuni airnya sangat akrab dengan kebiasaanku; cukup akrab sehingga mereka bisa dengan akurat menebak kapan aku akan keluar dari kamarku. Su Xi-er sedikit menyipitkan matanya. Antara itu adalah seseorang yang menyembunyikan diri mereka sembari menunggu untuk beraksi, atau seseorang yang dekat denganku.

Seseorang yang dekat denganku .... Mungkinkah itu Tan Ge? Barangkali, Xie Yun menyuruhnya masuk Perpustakaan Kekaisaran, secara khusus untuk membunuhku.

Tetapi, Tan Ge baik dan murni. Mungkinkah ia benar-benar sanggup membuat dirinya melakukan sesuatu seperti itu?

Tiba-tiba saja, Su Xi-er merasa sangat bertentangan. Tan Ge, mungkinkah itu kau?

Sebelum ia dapat memikirkannya lebih jauh, suara keras dari mangkuk yang pecah ke lantai dapat terdengar dari luar ruangan, membelah kesunyian malam.

Su Xi-er jadi tegang, tetapi ia tidak meninggalkan kamarnya, malah memilih untuk bersembunyi di balik lemari pakaian. Ia berhasil menyembunyikan seluruh tubuhnya sementara ia menatap ke pintu dengan hati-hati.

Krek.

Seseorang membuka pintunya dari luar, dan seorang pria berjubah hitam pun muncul. Topi besar hitamnya menutupi matanya, hanya memperlihatkan hidung dan mulutnya.

Tangan Su Xi-er mengepal jadi tinjuan. Aku sudah berhadapan dengan pria ini beberapa kali sebelumnya, dan tiap kali, ia telah mencoba mengambil nyawaku. Mungkinkah ia adalah orang yang meracuni airnya?

Shi Mo mengamati bagian dalam ruangan itu dan tidak menemukan siapa-siapa. Akhirnya, tatapannya tertuju pada teko air itu, dan ia pun berkomentar pelan, "Tampaknya, Commandery Prince Xie sudah salah perhitungan lagi. Sekali lagi, kematian Chao Mu dapat menjadi peringatan bagi orang-orang tertentu ...."

Sudut mulutnya terangkat, menampilkan senyuman yang jahat. Tepat ketika seolah ia akan meninggalkan ruangan, tiba-tiba saja ia berbalik dan menyerang dengan tangannya, menyerang ke arah lemari pakaian.

Boom!

Lemari pakaian itu jatuh ke belakang, memaksa Su Xi-er untuk menghindar dan memperlihatkan dirinya kepada si pria berbaju hitam.

"Aku sudah berusaha membunuhmu berkali-kali, tetapi tidak sekali pun aku berhasil. Beritahu aku, apakah aku akan berhasil kali ini?" Shi Mo bertanya dengan tenang dari tempatnya berdiri.

Su Xi-er melihat ke arah mulutnya yang terus terbuka di bawah topi besarnya. "Aku sudah mengatakan ini sebelumnya. Satu-satunya cara aku akan mati adalah karena usia tua. Aku sangat penasaran, wajah macam apakah yang tersembunyi di bawah topi itu." Ia berpura-pura melakukan percakapan, menggunakan waktu untuk menarik keluar sebatang tusuk rambut kayu dari rambutnya sebelum menjentikkan pergelangan tangannya.

Tusuk rambut kayu itu terbang lurus menuju ke tenggorokan Shi Mo, tetapi orang itu berhasil mengelak ke samping bahkan tanpa menggerakkan kepalanya. Meskipun ada goresan baru di pipinya, topi besar Shi Mo masih tetap di tempatnya.

Shi Mo terkekeh pelan. "Langsung mengincar tenggorokan ... keahlianmu lumayan. Aku memandangmu dengan sudut pandang yang berbeda sekarang." Ia duduk dan menuangkan air untuk dirinya sendiri.

Ia menggoyangkan mangkuk putih itu perlahan dan mengejek dengan suara parau, "Semangkuk air mencabut nyawa Chao Mu, tetapi kau masih hidup dengan baik. Apa kau tidak merasa bersalah? Ia meninggal karena dirimu."

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang