Chapter 308 : Pembalasan

320 50 1
                                    

Su Xi-er memberi sedikit kelonggaran pada cambuknya, membiarkan Pei Ya Ran menggunakan kesempatan ini untuk menarik napas. Namun, orang itu masih tidak berani menurunkan kewaspadaannya karena takut kalau Su Xi-er mungkin sungguh akan mencekiknya sampai mati. Aku tidak tahu mengapa, tetapi firasatku mengatakan padaku bahwa Su Xi-er sungguh akan melakukannya!

"Itu adalah urusan Ibu Suri ini, tentang bagaimana aku ingin mengurusi Harem Kekaisaran, dan tidak ada yang bisa ikut campur. Apabila kau membunuh Ibu Suri ini, tidak mungkin Pangeran Hao dapat menyelamatkanmu meski jika ia ingin!" Pei Ya Ran mulai mengancam Su Xi-er. Terlepas dari apa pun, Su Xi-er tidak bisa membunuh Ibu Suri dari suatu kerajaan!

Tentu saja Su Xi-er tahu itu. Aku tidak sebodoh itu hingga membuang nyawaku dengan mencekik Pei Ya Ran sampai mati. Namun, ini harus menjadi sebuah pelajaran yang tidak akan pernah dilupakan olehnya! Tidak bisa diterima, membawa seorang dayang istana begitu saja, ke dalam sebuah pondok berisi alat-alat penyiksaan tanpa adanya bukti.

"Tentu saja, hamba tidak bisa melakukan apa pun terhadap Anda, Ibu Suri. Hanya saja, karena Anda memerintahkan Dayang Senior Zhao untuk memeriksa tubuh hamba tanpa adanya alasan. Tampaknya, Anda mencurigai hamba atas tindakan asusila, tetapi, bukti apa yang Anda miliki?" Su Xi-er mengencangkan cambuknya sementara ia berbicara pelan, tetapi setiap katanya diucapkan berdasarkan logika.

Pengencangan cambuk di leher Pei Ya Ran membuatnya meronta lagi. Wajahnya sudah berubah merah, dan tampak sangat mengerikan di bawah cahaya lilin.

"Pelayan kurang ajar! Lepaskan Ibu Suri. Kau akan dihukum dengan keras karena meninggalkan bekas luka di leher Ibu Suri." Dayang Senior Zhao menjerit sementara pelan-pelan ia maju ke depan, memerhatikan Su Xi-er dengan saksama selagi ia menanti kesempatan untuk menyelamatkan Pei Ya Ran.

Sayang sekali baginya, Su Xi-er melihat rencana itu dengan sekali lirikan, dan menjawab sambil tersenyum di wajahnya. "Dayang Senior Zhao, hamba mungkin terlalu ketakutan untuk mengendalikan cengkeramanku jika kau maju selangkah lagi."

Tepat setelahnya, Pei Ya Ran langsung menggesturkan agar Dayang Senior Zhao mundur beberapa langkah dan memanggil pengawal kekaisaran yang ada di luar pondok.

Dayang Senior Zhao mengerti, tetapi segera setelah ia berbalik untuk keluar, Su Xi-er mengeratkan cambuk di sekeliling leher Pei Ya Ran hingga orang itu nyaris pingsan.

Melihat Pei Ya Ran, Dayang Senior Zhao tidak berani melangkah lagi. Ia bahkan melambatkan pernapasannya dan mulai berpikir. Su Xi-er tidak akan berani untuk benar-benar membunuh Ibu Suri, jadi bagaimana kalau aku coba untuk mengambil risiko dan menyelamatkannya sendiri?

Memikirkan ini, ekspresi Dayang Senior Zhao berubah serius selagi ia bergegas menuju ke arah Su Xi-er, mengangkat satu tangan untuk menekan pundak orang itu.

Namun, mana mungkin Su Xi-er membiarkan situasinya berubah segampang itu? Berputar dengan satu kaki, Su Xi-er mengangkat kaki lainnya, memberikan tendangan yang kuat di dada Dayang Senior Zhao.

Tak peduli seberapa gendut atau tebalnya kulit Dayang Senior Zhao, dada tetaplah bagian paling lembut dari tubuh seorang wanita; diserang di sana, hampir sama dengan seorang pria yang menerima pukulan di bagian bawahnya.

Wajah bundar Dayang Senior Zhao terpilin kesakitan sementara tanpa disadari, ia terhuyung beberapa langkah ke belakang, menyangga dirinya dengan satu tangan di atas meja guna menghindari jatuh ke tanah. Wanita ini terlalu buas! Situasi Ibu Suri juga tidak tampak baik sama sekali!

"Dayang Senior Zhao, simpan tenagamu. Ibu Suri ingin menganiaya hamba ini secara tidak adil tanpa adanya bukti atau alasan, tetapi aku tidak akan menyerah pada hal semacam itu. Meski dengan posisinya, ia masih harus mengikuti hukum nasional Bei Min." Su Xi-er menekankan pada kata-kata 'hukum nasional'.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang