Yun Ruo Feng menatap lekat ke rumah jahit itu saat matanya tampak membeku. "Keluar."
Pengurus itu pun hanya bisa merinding mendengarkan suara dinginnya, cepat-cepat menundukkan kepalanya sebelum berbalik untuk meninggalkan ruangan pribadi itu. "Orang rendahan ini akan pergi sekarang juga."
Ada apa dengan tamu ini? Ia masih ramah ketika ia sampai, tetapi ia mengamuk dalam sekejap mata.
Masih terbungkus dalam pemikirannya sendiri, pengurus yang berjalan dengan cepat itu secara tidak sengaja menumbur seseorang sambil memegang nampannya.
Melihat si pengurus yang agak tua, Qin Ling langsung menyangganya. "Apa kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, tetapi terjadi sesuatu pada majikanmu." Pengurus itu menstabilkan dirinya sendiri dengan bantuan Qin Ling.
Mendengarkan kata-kata si pengurus, Qin Ling langsung menuju ke ruang pribadi setelah orang itu pergi.
Ketika ia sampai, Yun Ruo Feng masih memandangi rumah jahit tersebut. Suasana hatinya tampaknya sudah stabil, dan tatapannya tak lagi sedingin sebelumnya.
Qin Ling berjalan diam-diam ke sebelahnya dan melihat bahwa Yun Ruo Feng sedang melihat ke arah sebuah rumah jahit. Mengapa Pangeran Yun memandangi tempat semacam itu?
Tak lama kemudian, Yun Ruo Feng menolehkan kepalanya untuk menatap Qin Ling, dan berkomentar perlahan, "Pangeran ini melihat Su Xi-er."
Qin Ling langsung paham alasan di balik tindakannya. Pangeran Yun memandangi rumah jahit itu karena Su Xi-er memasukinya. Satu-satunya alasan ia mengunjungi rumah jahit sekarang ini adalah untuk memilih gaun pengantin; pantas saja Pangeran Yun menakuti si pengurus barusan ini.
"Ia sudah melupakan Pangeran ini." Pangeran Yun menyatakan pelan, terdapat jejak penyesalan dan kesedihan dalam suaranya.
(T/N : ya iyalah bambang, ya keles dia ga mupon dari elo =_=)
Biasanya Qin Ling tidak berkomentar banyak tentang perasaan Yun Ruo Feng, tetapi ia tak tahan untuk mengatakan sesuatu ketika ia merasa orang itu tampak sangat menyedihkan, "Pangeran Yun, mohon izinkan bawahan ini bertanya lancang, apakah Anda sudah melupakan Putri Pertama Kekaisaran yang terdahulu?"
Untuk menyebutkan kata-kata 'Putri Pertama Kekaisaran terdahulu' di Nan Zhao adalah terlarang, tetapi Qin Ling memutuskan untuk melakukan demikian.
Tatapan di mata Yun Ruo Feng tampak goyah. Ia mengalihkan tatapannya ke rumah jahit sekali lagi, terdiam untuk waktu yang sangat lama.
"Silakan istirahat dengan baik, Pangeran Yun. Bawahan ini akan undur diri." Qin Ling membungkuk dan meninggalkan ruang pribadi tersebut, menutup pintu di belakangnya dan meninggalkan Yun Ruo Feng merenung sendirian.
Yun Ruo Feng mengepalkan tangannya menjadi tinjuan di bawah lengan jubahnya. Aku tidak pernah melupakan Ning Ru Lan. Tetapi itu hanya setelah aku kehilangannya, barulah aku mengerti bahwa ia sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupku, sampai-sampai aku tidak bisa hidup tanpa dirinya.
Namun, kini ia sudah direbut oleh Pei Qian Hao, dan bukan lagi dikenal sebagai Ning Ru Lan.
Statusnya bukan lagi seorang pelayan, yang mana membuat ini lebih sulit untuk merebutnya. Terlebih lagi, merampas tubuh orang lain dan bereinkarnasi ke dalam tubuh itu, dianggap sebagai suatu kejahatan, jadi kami tidak boleh membiarkan identitas aslinya sampai terungkap.
Yun Ruo Feng menatap rumah jahit tersebut, tatapannya tegas selagi ia bergumam pada dirinya sendiri, "Su Xi-er, biarpun kau sudah melupakan Pangeran ini dan jatuh cinta pada Pei Qian Hao, Pangeran ini harus membawamu pergi demi kebaikanmu sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]
Rastgele[Novel Terjemahan] [END] Author : Qian Duo Duo Jumlah total chapter : 770 Sinopsis : Su Xi-er, yang berpergian ke Nan Zhao bersama Pangeran Hao, mengalami banyak lika-liku, menari sebagai pengganti di perjamuan kerajaan Nan Zhao, menjadi pusat perha...