Semua dayang istana mulai bekerja lebih cepat, menyebabkan jumlah orang yang berdatangan ke sumur untuk memenuhi baskom kayu mereka dengan air pun bertambah. Tak lama kemudian, Su Xi-er sudah tidak tahu lagi berapa ember air sumur yang ditimbanya, tangannya memerah sementara tubuhnya jadi panas.
Ketika Chao Mu datang, ia melihat kalau tangan Su Xi-er dipenuhi dengan guratan tanda merah akibat menarik tali sumur dan segera menawarkan, "Kau bisa membantuku mencuci perlengkapan makan; aku akan menggantikanmu mengambil air sumur."
Kemudian, ia bangkit berdiri dan mencoba merebut ember yang sedang dipegang Su Xi-er.
Akan tetapi, tepat sewaktu ia melakukannya, salah satu dari dayang istana itu diam-diam mengulurkan tangan dan mencubit betis Chao Mu.
Chao Mu menjerit kesakitan sementara kakinya ditarik secara refleks, membuatnya tidak sanggup menjaga keseimbangannya selagi ia terlempar menuju ke arah Su Xi-er.
Tatapan Su Xi-er dengan cepat menyapu sekelilingnya, melihat seorang dayang istana yang berdiri di sebelah tempat Chao Mu tadi. Dayang istana ini adalah yang kubuat basah kuyup tadi. Sepertinya, ia berhasil berganti ke pakaian kering.
Melingkarkan satu tangan di sekitar pinggang Chao Mu, dengan gerakan cekatan dari pergelangan tangan Su Xi-er, ia melemparkan ember di tangannya ke kepala dayang istana itu.
Tidak menyangka Su Xi-er menjadi begitu tegas, dayang istana itu lengah saat ember sumur itu terbang di udara. Ember itu tepat mengenai targetnya, menyebabkan luka di keningnya yang segera mulai berdarah dan membengkak.
Dayang istana lainnya berteriak, "Ia sungguh berani untuk melukai seseorang!" Banyak dayang yang mengacungkan jari mereka pada Su Xi-er, menyatakan bahwa ia dengan sengaja menargetkan kepala dayang istana lainnya.
Chao Mu hampir tidak bisa berdiri tanpa bantuan Su Xi-er. Di saat ia berhasil berdiri tegak, ia sudah marah besar terhadap dayang istana lainnya. "Siapa bilang kalau ia memukul seseorang? Orang itu jelas-jelas mencubit kakiku dengan sengaja! Su Xi-er secara tak sengaja kehilangan kendali atas ember sumur itu!"
Dayang istana yang terluka itu menopang kepalanya sementara ia menatap Chao Mu ketakutan. "Kapan aku mencubit kakimu? Tiba-tiba saja kepalaku di pukul, tetapi sekarang kau memfitnahku!" Ia membalas sambil melirik ke arah para dayang istana di sekitarnya; jelas bahwa mereka adalah teman dekat.
"Kau berani bersikap sesombong itu setelah melukai seseorang? Ayo cari seorang dayang istana senior untuk mengadilinya!" Seorang teman baik dari dayang istana itu berteriak dan pergi ke halaman depan untuk mencari si dayang istana senior.
Tan Ge berjalan ke sebelah Chao Mu. "Kau tidak apa-apa? Apakah kakimu masih sakit?"
Su Xi-er melihat ke arah Tan Ge. "Kau juga melihat kalau dayang istana yang terluka itu mencubit kaki Chao Mu?"
"Iya," Tan Ge menjawab pelan.
Chao Mu mendengus dingin pada si dayang istana yang terluka. "Kau dengar itu? Ia melihat kalau kau yang pertama mencubitku. Kau melemparkan uang bagus setelah yang jelek, setelah memberikan istrimu, kau juga kehilangan prajuritmu! Rasakan!"
Walaupun dayang istana itu tidak pernah belajar, ia masih bisa mengartikan makna dari 'setelah memberikan istrimu, kau juga kehilangan prajuritmu'. Dengan marah ia menatap Chao Mu. "Aku tidak akan bicara denganmu. Kita akan menunggu dayang istana senior untuk datang dan menilai."
Chao Mu masih ingin melanjutkan, tetapi dihentikan dengan tatapan penuh makna dari Su Xi-er. Memahami tujuan Su Xi-er, ia hanya bisa menahan amarah dalam hatinya dan menutup mulutnya.
Tak lama setelahnya, juru masak wanita yang menugaskan pekerjaan semua orang pun datang ke sana dan menyapukan matanya kepada seluruh dayang istana. "Selain dari dayang istana yang menyebabkan masalah, sisanya meneruskan pekerjaan mereka sendiri." Lalu, ia mengalihkan tatapannya kepada Su Xi-er, Chao Mu, dan dayang istana yang terluka sebelum melambaikan tangannya. "Kalian bertiga, ikuti aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]
De Todo[Novel Terjemahan] [END] Author : Qian Duo Duo Jumlah total chapter : 770 Sinopsis : Su Xi-er, yang berpergian ke Nan Zhao bersama Pangeran Hao, mengalami banyak lika-liku, menari sebagai pengganti di perjamuan kerajaan Nan Zhao, menjadi pusat perha...