Chapter 289 : Bertemu Mei Jin Xiu Lagi

345 59 0
                                    

Ekspresi Su Xi-er berubah ketika ia mendengar perintah Pei Qian Hao. Ia memintaku untuk berjalan-jalan dengannya sebelum ia mengambil keuntungan dariku. Apa maksudnya sekarang dengan ia memerintahkan perintah yang sama? Su Xi-er tentunya tidak mau pergi.

Dua pengawal kekaisaran di samping pun mendesaknya pelan, "Jangan menentang Pangeran Hao; cepatlah menyusul."

Su Xi-er melihat ke ekspresi cemas para pengawal sebelum berbalik ke Pei Qian Hao yang masih berjalan. Ia berakhir mengikutinya, tetapi tetap berada tiga atau empat langkah di belakangnya.

Setelah keluar dari rumah posnya, Su Xi-er menyadari bahwa tidak ada kereta kuda dan bertanya, "Pangeran Hao, kemana Anda akan pergi? Apa kita tidak akan naik kereta kuda?"

"Paviliun Angin Cyan."

Nada bicaranya yang rendah memicu pemikiran dalam diri Su Xi-er. Mengapa ia tiba-tiba saja ingin pergi ke Paviliun Angin Cyan? Tetapi, Pei Qian Hao sudah menjawab pertanyaan dalam benaknya dengan kalimatnya selanjutnya. "Pangeran ini akan mencoba hidangan Bei Min mereka untuk melihat bagaimana itu dibandingkan dengan yang aslinya."

Dibutuhkan waktu satu jam untuk sampai di Paviliun Angin Cyan dengan berjalan kaki dari rumah pos. Dengan penampilan dan karisma Pei Qian Hao, aku takut jika ia yang muncul di depan umum akan ....

Hasilnya kurang lebih sama seperti apa yang diduga oleh Su Xi-er. Orang-orang langsung berhenti di tengah jalan, bahkan para pedagang menghentikan apa yang sedang mereka lakukan sewaktu tatapan mereka tertuju pada Pei Qian Hao.

Seolah auranya menarik tatapan semua orang pada dirinya, tak peduli kemana ia pergi. Bahkan tidak ada seorang pun yang sempat melihat ke arah si cantik yang tiada tara, Su Xi-er, yang berada di belakang Pei Qian Hao.

Para pedagang merasa pria di depan mereka familier, tetapi tidak bisa menentukan nama pada wajah tersebut. Aura kuat dan dingin yang dipancarkannya membuat banyak dari mereka yang menahan napas selagi mereka memandanginya.

Pei Qian Hao, sudah lama terbiasa dengan tipe perhatian seperti ini, terus maju tanpa memutus langkahnya. Namun ....

"Susul." Pei Qian Hao berhenti dan melirik Su Xi-er, memberi sinyal padanya agar mengikuti di sebelahnya.

Tindakan ini membuat orang-orang paham bahwa wanita ini bukannya gadis pelayan biasa. Wanita yang berjalan di sebelah seorang pria hanya bisa adalah istri resminya, kalau tidak, seorang wanita harus tetap berjarak dua atau tiga meter di belakangnya.

Ketika Pei Qian Hao dan Su Xi-er berjalan ke kejauhan, orang-orang di jalanan mulai berdiskusi dengan bersemangat, secara kolektif menyanjung pasangan tersebut.

"Pria dan wanita itu sangat serasi. Yang prianya begitu tampan, dan yang wanitanya cantik. Menilai dari baju mereka, pasti mereka memiliki latar belakang yang terkemuka."

"Haah, mana mungkin pria dari latar belakang yang terkemuka hanya punya satu istri? Mereka akan memiliki istri kedua, seorang selir, dan seorang dayang selir kamar; setidaknya tiga wanita lain lagi."

Orang-orang di kerumunan itu setuju setelah memikirkannya, berpikir bahwa dua orang yang baru saja lewat itu terlalu jauh dari jangkauan mereka untuk dibuat iri. Masih lebih baik untuk menjalani kehidupanku dengan damai.

Di kejauhan, Pei Qian Hao menatap Su Xi-er dan bertanya, "Bagaimana luka di tanganmu, apakah lebih baik sekarang?"

"Pangeran Hao, Anda sudah memeriksanya sendiri di dalam kamar."

Pei Qian Hao dapat mendengar rungutan dalam kata-katanya dan melepaskan kekehan rendah. "Bubuk bunga Ling Rui benar-benar ampuh. Pangeran ini akan membubuhkannya lagi untukmu nanti."

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang