Salah satu dari pengawal kekaisaran di rumah pos itu melihat Ning Lian Chen berbicara pada Su Xi-er dan segera merasakan detak jantungnya meningkat; ia bergegas berjalan ke sana sebelum mengingatkan, "Yang Mulia, silakan ikuti bawahan ini. Pangeran Hao sedang menunggu Anda di paviliun batu di halaman belakang rumah posnya."
Ning Lian Chen mengangguk. "Kaisar ini akan pergi sekarang." Lalu, ia menatap Su Xi-er. "Nona Xi-er, kapan Pangeran Hao mengatakan bahwa ia akan kembali ke Bei Min?"
"Kami akan kembali sekitar tengah hari besok." Ia tahu bahwa Ning Lian Chen tidak rela melihat mereka pergi.
"Kembali ke Bei Min secepat ini." Nada bicara Ning Lian Chen mengandung sejejak keengganan, tetapi dengan cepat ia menenangkan dirinya. Ia tersenyum pada Su Xi-er. "Nona Xi-er, jika Nan Zhao tidak menyambutmu dengan baik kali ini, tolong jangan dimasukkan ke dalam hati."
Su Xi-er mengangguk. "Tentu saja tidak. Aku dapat menikmati sebuah kunjungan ke Paviliun Angin Cyan, dan teh juga makanan penutup mereka sama sekali tidak kalah dari Rumah Aprikot Keberuntungan."
Ning Lian Chen memahami pesan dalam kata-katanya. Kakak Perempuan sedang memberitahukan padaku kalau aku bisa memercayai Paviliun Angin Cyan. Itu adalah wilayahnya.
"Nona Xi-er, Kaisar ini malu karena kau bisa mengunjunginya sebelum diriku." Ning Lian Chen tersenyum dan berujar dengan sopan.
Pengawal dari Kediaman Pangeran Hao mendesaknya lagi. "Yang Mulia, Pangeran Hao sedang menunggu Anda di paviliun batu di halaman belakang rumah pos. Mohon ikuti bawahan ini."
Ning Lian Chen mengetahui kalau ia tidak bisa terus bercakap-cakap dengan Kakak Perempuannya, sehingga ia pun mengangguk dan tersenyum pada Su Xi-er sebelum mengikuti si pengawal.
Su Xi-er memerhatikan punggung Ning Lian Chen selagi ia berangsur menghilang. Lian Chen, Kakak Perempuanmu akan kembali ke Bei Min besok. Aku tidak akan berada di Nan Zhao, tetapi aku akan membantu untuk menjagamu di Bei Min. Bagaimanapun juga, Yun Ruo Feng masih belum menyerah. Meskipun ia terus kehilangan kekuasaannya, akan dibutuhkan lebih dari sehari semalam untuk menyingkirkannya. Sekalinya ia pulih, ia pasti akan bangkit lagi.
"Su Xi-er." Suara seorang wanita menarik pikiran Su Xi-er kembali. Ia menolehkan kepalanya dan melihat si juru masak wanita dari rumah pos. Ia berjalan dan memanggil, "Bibi."
Juru masak wanita itu menyerahkan satu buntalan di tangannya kepada Su Xi-er. "Ini berasal dari pohon jujube di sebelah rumahku. Aku dengar kalau kau akan berangkat besok, dan barangkali, kita tidak akan bertemu satu sama lain lagi di masa yang akan datang. Kurmanya masih belum matang, dan aku tidak punya waktu untuk membuat mereka menjadi manisan kurma; namun, aku pastikan untuk memilihkan yang terbesar dan paling manis."
Wajah si juru masak wanita itu dipenuhi senyuman sewaktu ia menyerahkan buntalan itu pada Su Xi-er. Sama halnya, Su Xi-er pun tersenyum selagi ia menerimanya. "Terima kasih banyak, Bibi."
"Kau bisa memakan jujubenya dalam perjalanan kembali besok jika kau merasa lapar atau haus." Si juru masak wanita itu tersenyum tulus, wajahnya dipenuhi keengganan untuk membiarkan Su Xi-er pergi.
"Bibi, segala hal yang baik akan berakhir, dan waktunya untuk berpamitan akan selalu tiba," Su Xi-er menghiburnya.
Juru masak wanita itu mengangguk. "Iya, kau benar, orang-orang datang dan pergi."
Tiba-tiba saja, banyak orang mulai masuk melalui pintu utama rumah posnya. Ada pria dan wanita, tua dan muda.
Saat juru masak wanita itu melihat mereka, ia menerangkan, "Orang-orang ini adalah penanam bunga dari Provinsi Bulan. Pangeran Hao ingin meningkatkan pemeliharaan bunga di Bei Min, dan telah meminta untuk mencarikan penanam bunga yang berpengalaman agar dapat ia bawa bersamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]
Aléatoire[Novel Terjemahan] [END] Author : Qian Duo Duo Jumlah total chapter : 770 Sinopsis : Su Xi-er, yang berpergian ke Nan Zhao bersama Pangeran Hao, mengalami banyak lika-liku, menari sebagai pengganti di perjamuan kerajaan Nan Zhao, menjadi pusat perha...