[Completed] The Beauty In The Dark : (#01. The Darkness Heart Series).

💔 The Beauty in the Dark : Part Two 💔

Multimedia playlist : Dynasty by Miia.

"Cinta tidak membuat manusia menjadi gila. Obsesi lah penyebabnya".
💔 The Beauty in the Dark 💔

Raninda langsung disambut oleh Gandhi Saksajaya begitu memasuki rumahnya. Lelaki itu memeluknya erat, di momen itu juga pertahanan Raninda langsung pecah.

"Yang sabar ya, Yah. Ada Ran di sini, buat ayah dan semuanya. Maaf karena Ran telat datang" bisik perempuan itu lirih, sambil menahan tangisnya.

Gandhi mengangguk di atas puncak kepala Raninda, sesekali membelai lembut punggung putrinya.

"Ayo, kita temui ibumu" kata Gandhi dengan suara parau.

Keduanya melepaskan diri, Gandhi membawa Raninda ke dekat peti mati. Perempuan itu merasa takjub sebab kecantikan sosok Alena Roswell tidak pudar bahkan setelah kematian.

Ibu tirinya rupanya mengenakan gaun pernikahannya dengan ayahnya dulu. Hiasan mahkota bunga mawar dan putih menghiasi kepalanya. Polesan make up sederhana namun bisa menonjolkan seluruh detail kelebihan di wajah Alena dengan sempurna.

Ibunya terlihat luar biasa, hanya saja, beliau sekarang sudah tak lagi bernyawa.

Sehebat apapun pihak rumah duka mendadani Alena, tetap tidak menutup fakta kalau wanita itu sudah tidak bernyawa. Bahkan aroma dari bunga mawar di dalam peti tak bisa mengaburkan bau yang mulai menyengat efek dari pembusukan.

Raninda berdiri diam di dekat peti sambil menundukkan leher selama beberapa saat. Air beningnya mengalir semakin deras. Ayahnya memeluk bahunya dari samping, ketika Raninda memanjatkan doa serta ucapan perpisahan terakhir kepada Alena.

"Ayah, maaf mengganggu. Tapi semua sudah siap".

Suara maskulin, bariton rendah tersebut berasal dari belakang Raninda. Dia mengenalinya. Menolehkan kepala, sosok Erlangga Roswell- Saksajaya sedang berdiri tegap, bahunya tegak, wajahnya memandang lurus ke arah ayahnya dan tidak melirik adik tirinya sama sekali.