[Completed] The Beauty In The Dark : (#01. The Darkness Heart Series).

💔 The Beauty in the Dark : Twenty Five (Part C) 💔

Judul lagu multimedia : Coldplay - Fix You.

"Aku mungkin tidak akan pernah bisa menyembuhkan luka mu. Juga bukan diriku yang akan membuatmu pulih. Akan tetapi satu yang pasti, aku akan terus menggenggam tanganmu, selalu berada di sisimu hingga semua rasa sakit mu hilang serta bekasnya perlahan memudar"
💔 The Beauty in the Dark 💔.

When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse.
..
🌹
🌹
🌹

Satu menit.
Sepuluh menit.
Hampir empat puluh menit berlalu dalam keheningan. Tepat sesudah Raninda usai menceritakan kisahnya.

Riwayat yang semestinya dia sampaikan sejak awal kepada Erlangga.

Raninda tahu dia hampir mengulangi lagi kesalahan serupa seperti dulu. Menunda bukanlah tindakan yang benar. Sebaliknya mungkin memang dirinya seorang pengecut dan tidak berani mengungkapkan kesalahannya seperti omongan Garuda tadi saat mereka berada di polsek.

Setelah cukup lama terdengar suara tarikan napas menderu dari Elang. Lelaki itu memindahkan posisinya, lengannya bergerak, memundurkan lembut tubuh Raninda ke belakang hingga terdapat jarak di antara mereka. Keduanya kembali saling bertatapan.

Bahu Raninda sedikit melorot, urat di sekitar area jantungnya berdenyut-denyut nyeri. Menunggu reaksi Erlangga begitu menyiksanya, akan tetapi dia tak bisa mengharapkan banyak.

"Setelah semua yang terjadi Kak Elang memang berhak marah, aku juga sudah siap menerima konsekuensi atas tindakan nggak jujur ku selama ini" Raninda membuka obrolan lebih dulu. Lehernya tertunduk. Suaranya terdengar pasrah. Kedua jempol bermain di atas pangkuannya.

"Aku memang marah tapi bukan sama kamu" katanya tegas. Parau di dalam nada bicaranya menandakan betapa banyak emosi yang berusaha ia tekan.

Elang membawa lembut dagu Raninda hingga kepalanya kembali terangkat serta netra keduanya bertemu lagi. "Aku benci diriku sendiri karena selalu jadi orang yang terlambat tahu mengenai kondisimu, padahal sejak awal aku sudah berjanji akan selalu menjaga mu. Kemudian secara egois mengambil kesimpulan sendiri. Aku menyesal telah marah padamu selama 6 tahun terakhir, tanpa mendengar mu lebih dulu"
nadanya dipenuhi penyesalan, sorot matanya diisi oleh kesedihan murni.