💔 The Beauty in the Dark : Part Twenty Eight (B) 💔

113 20 0
                                    

Erlangga menunggu di dalam mobil yang diparkir di basemen hotel tempat ia membuntuti Garuda sudah hampir satu jam lamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erlangga menunggu di dalam mobil yang diparkir di basemen hotel tempat ia membuntuti Garuda sudah hampir satu jam lamanya. Ketika pintu jendela tempatnya duduk diketuk dia segera membuka kunci otomatis sembari melirik ke arah kaca jendela luar. Seseorang dalam balutan baju formal hitam serta putih melesak masuk ke jok belakang. Badannya merosot seolah mencoba menyembunyikan diri ke dalam bayang-bayang, lengannya yang panjang terulur ke depan, memberikan sesuatu ke hadapan Elang. Sebuah diska lepas warna hitam.

Elang memindah tangankan lalu segera menempelkannya ke tablet miliknya seraya memasang pelantang telinga, tak butuh waktu lama hingga sebuah video muncul dilayar. Selama menonton air muka Elang berganti-ganti, mulai dari kening berkerut fokus penuh sampai retina melebar pada kapasitas maksimal dibarengi guratan kaget memenuhi wajahnya. Gambar bergerak tersebut selesai pada menit kelima puluh dua lebih tiga belas detik.

Elang melepaskan satu pelantang telinga sementara tangannya mulai bergerak, menyalin ke berbagai tempat video yang baru saja dilihatnya sambil bicara tanpa menolehkan kepala. "Hanya ingin? Kita membutuhkan berkas resmi tertulis".

"Sudah saya dapatkan. Ada di dalam diska tersebut" jawab lelaki yang bersembunyi di jok belakang.

Jemari Elang bergerak cekatan, menemukan data-data lain berupa file teks serta yang dienkripsi, lalu membuat banyak salinan ke beberapa tempat. Mendadak dia teringat sesuatu. Meraih ponsel lantas mengirim pesan kepada seseorang. Kemudian menutup tablet setelah semua bukti lampiran  mencapai angka 100% terkirim.

Elang mengulurkan tangan ke belakang, menyerahkan lagi benda persegi tersebut kepada si pemberi. "Hancurkan" perintahnya.

Sosok dibelakang mengangguk dalam diam, memasukkan diska lepas tersebut ke dalam celana. Namun sebelum dia pergi Elang menyampaikan satu hal lagi.

"Terimakasih Ed, setelah semua ini selesai akan ku pastikan kamu dan adik perempuan mu hidup bahagia di Jerman. Sesuai janjiku".

Lelaki yang dipanggil Ed tersebut terdiam sejenak, mengangguk satu kali lantas melesat keluar dari dalam mobil sewaan Elang. Elang menunggu di dalam kendaraan sampai benar-benar memastikan Ed sudah menghilang dari pandangannya, jemarinya menggulir layar lantas menghubungi seseorang.

"Djie, ada sedikit perubahan pada rencana kita. Aku mengganti lokasi pertemuan tapi tetap bawa anak buah mu......ya jangan cemas, aku nggak akan membuat keributan dulu saat ini" Elang mematikan sambungan hanya untuk menelpon orang lain. "Ada sesuatu yang harus saya sampaikan pada anda, tapi masalahnya saya tak bisa menunjukkannya di kantor anda. Akan saya atur tempat bagi kita bertemu. Dan Kapten Alex, jangan bawa siapapun. Sebab...."

Kalimat Elang terjeda. Menatap lurus ke depan dibarengi sorot geram, geraham belakangnya berkeretak sewaktu ia melanjutkan ucapannya. "....Apa yang anda saksikan bisa mengguncang negara ini dalam waktu cukup lama".

Sori kalau bab ini sedikit. Saya pecah jadi 3 bagian soalnya saking banyaknya dan kesempatan buat ngedit sulit sekarang 😂🤣.

Pertanyaannya makin banyak kan. Sabar ya satu-satu. Kalau sudah baca dari awal beberapa udah terjawab kok, sisanya belum.

Terus makin lama makin bergeser genrenya atulah 😂 nyerah saya. Emang ga jago bikin murni romansa kelam.

Have a great day all. Warm and regards 💕


[Completed] The Beauty In The Dark : (#01. The Darkness Heart Series).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang