Judul lagu multimedia : Prelude of Counterattack - Penthouse Kdrama Various Artist.
SATU BULAN KEMUDIAN.
Sosok lelaki berbadan tinggi tegap dalam tiga setelan mahal warna toska terlihat turun dari kendaraan roda empat impor berwarna biru metalik, ia melangkah tergesa menyeberangi halaman parkir lalu masuk ke sebuah taman buatan yang terletak di area salah satu perumahan mewah di Jakarta Barat, begitu memasuki pintu gerbang dirinya bisa melihat danau buatan, pada salah satu sisinya seseorang tampak duduk di atas kursi kayu panjang bersandaran di cat coklat keemasan. Figur tersebut setengah berlari, begitu jarak mereka hanya tinggal beberapa langkah dia berbicara dibarengi napas tersengal-sengal.
" Apa yang anda katakan ditelepon tadi benar? anda sudah menemukan keberadaannya?" Erlangga Roswell-Saksajaya bertanya. Melangkah ke arah kursi panjang tempat nara sumbernya mengajak bertemu pagi ini.
Alex Christian berdiri dari duduknya, rahang berlian menoleh ke sisi kiri, mengeluarkan amplop berwarna hitam dari balik jaket parasut seraya mengangsurkan ke hadapan Erlangga. Lelaki yang telah diangkat menjadi Presiden Direktur Saksakala Group selama hampir 11 hari tersebut segera memindahtangan kan benda tersebut, merobek ujungnya tidak sabar lantas mulai membaca secara saksama. Kerut terbentuk di sepanjang garis dahi, kedua alis lebat gelapnya melengkung bagai dua sisi jembatan. Bahunya bergetar, lengannya gemetar. Apa yang ada di dalam data-data di hadapannya saat ini seakan menampar wajahnya.
" Jangan menyerahkan bukti itu kepada siapa pun karena saya mendapatkannya secara ilegal sehingga nantinya ke depan bisa bermasalah. Saya harap anda mengerti resiko yang harus saya ambil ketika memutuskan membantu anda" berat suara bass-profondo Alex terdengar serius.
Elang mengangguk paham. " Terima kasih, tidak akan ada seorang pun yang tahu kalau anda adalah informan saya selama ini".
" Ngomong-ngomong soal orang dalam, bagaimana nasib 'anak itu' ?" tanya Alex. Air mukanya berubah sedikit tegang.
" Jangan cemas, Gervalt Roswell masih belum tahu kalau 'dia' lah pengkhianat dalam tubuh organisasi nya sendiri. Meski begitu kita masih kesulitan melacak mereka. Aku menyetujui rencananya agar berpisah sementara demi kebaikan kita semua" Elang berusaha meyakinkan Alex.
Mendesah berat, Alex Christian melemparkan pandang ke arah danau buatan di depan mereka. "Ini sudah hampir dua minggu sejak insiden peledakan terjadi, jumlah korban jiwanya tidak main-main meski pihak Saksakala Group berhasil menanganinya dengan baik. Dan meskipun kelompok Herrozimo berhasil kita tangkap, namun kita kehilangan para pemain catur yang sesungguhnya" tukas nya sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku depan jaket.
Hati Elang berdenyut nyeri setiap kali mengingat momen dua minggu lalu. Dirinya dan Gandhi Saksajaya memang berhasil memenangkan pertarungan yang dimulai oleh adik tiri serta paman angkatnya, akan tetapi mereka justru kehilangan hal paling berharga. 21 Nyawa melayang saat dua area konstruksi Saksakala Group terjadi ledakan yang tak bisa di antisipasi oleh dirinya, kemudian di waktu bersamaan mereka harus menerima kenyataan kalau Raninda berhasil diculik, menghilang setelah mengalami kecelakaan mobil. Parahnya lagi, semua terjadi dibawah pengawasan Elang serta Kaelis. Bahkan salah satu anak buah Alex ikut terluka di dalam prosesnya. Akhirnya terbukti kalau ada pengkhianat lain di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] The Beauty In The Dark : (#01. The Darkness Heart Series).
Romance(20+) [Harap follow dulu sebelum membaca ya] ⚠️: Mature contain. Obsessive. Posesive story plot. With Dark mature scene. Please be wise. #01. Rank in Ballad. #04. Rank in Profesi. #07. Rank in Suspense. 💔💔💔💔💔 Raninda, Garuda dan Elang. Tiga an...