"Sulit bagiku bernapas tanpa keberadaan mu di sini".
💔 The Beauty in the Dark 💔.Garuda menghentikan mobilnya tak jauh dari galeri, mengumpat pelan. "Shit, bagaimana mereka bisa ada disini?!".
Raninda mengekori arah mata Garuda, atensinya tertuju pada kerumunan massa yang berdiri di depan gerbang galeri seni Alena sambil membawa-bawa kamera.
"Media? Kenapa bisa?" Kata Raninda pelan.
"Sial, pasti ada yang membocorkan beritanya". Garuda sudah akan memutar kendaraan tepat ketika ponselnya berdering. Nama Kaelis pengacara ibunya tertera di layar.
"Jangan masuk lewat depan, ada banyak wartawan" suara bariton Kaelis terdengar dari ujung panggilan.
"Kami tahu" jawab Garuda gusar.
"Oh, kalian sudah di dekat sini rupanya. Baiklah lewat jalan belakang saja, pihak keamanan telah memblokade jalur satunya jadi aman bagi anda. Nona Raninda bersama anda bukan?".
"Ya" jawab Garuda singkat.
"Baiklah kalau begitu. Berhati-hatilah. Jika bertemu salah satu dari mereka menghindar saja atau bungkam".
Garuda tak menjawab lagi lalu segera mematikan sambungan.
Raninda memperhatikan Garuda dari samping, melihat perubahan suasana hati lelaki itu dan semakin merasa gelisah. Garuda membawa mereka memutar satu blok lagi supaya bisa masuk ke jalur belakang galeri. Seperti kata Kaelis, pintu gerbang belakang dijaga ketat oleh beberapa petugas keamanan serta polisi. Seorang satpam yang mengenali Garuda segera membukakan pintu. Mobil meluncur mulus, Garuda memarkir tepat di sebuah range rover abu-abu gelap metalik, milik Kaelis.
Raninda segera melepaskan sabuk pengaman, tidak sabar untuk keluar dari mobil. Ketika itulah Garuda mencekal lengannya, agak sedikit kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] The Beauty In The Dark : (#01. The Darkness Heart Series).
Romansa(20+) [Harap follow dulu sebelum membaca ya] ⚠️: Mature contain. Obsessive. Posesive story plot. With Dark mature scene. Please be wise. #01. Rank in Ballad. #04. Rank in Profesi. #07. Rank in Suspense. 💔💔💔💔💔 Raninda, Garuda dan Elang. Tiga an...