💔The Beauty in the Dark : Part Fourteen (B) 💔.

304 30 11
                                    

Judul lagu multimedia : Zara Larsson - Uncover.

Elang berhenti mengayuh sepedanya lalu memarkir kendaraannya persis di samping sebuah warung sate kaki lima, yang terletak tepat di sebelah pintu masuk area perumahan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Elang berhenti mengayuh sepedanya lalu memarkir kendaraannya persis di samping sebuah warung sate kaki lima, yang terletak tepat di sebelah pintu masuk area perumahan mereka.

" Kak El ini kan?" Raninda melemparkan tatapan kaget ke salah satu tempat penuh kenangan baginya sembari turun dari jok.

" Iya, warung nya Pak Djayus" jawab Elang. Mengunci sepedanya. Lalu berjalan lebih dulu mendahului adiknya memasuki tempat makan.

Segala hal mengenai warung tersebut tidak berubah sama sekali. Masih beratap terpal hijau yang sama dan Pak Djayus sendiri masih terlihat awet muda, meski Raninda menebak kalau usia lelaki itu kini telah memasuki pertengahan kepala 5. Bu Djayus sang istri terlihat ikut membantu melayani pelanggan. Lalu ada tiga orang lain membantu pasangan suami istri tersebut, lelaki dalam usia dan tinggi badan berbeda, namun memiliki satu kesamaan fasial. Raninda menebak mereka adalah anak-anak si pemilik warung.

Elang menyapa Pak Djayus, keduanya tersenyum dan tampak akrab. Kemudian mulai menyebutkan pesanannya.

"Sate ayamnya 25 tusuk ya, tanpa jeroan atau kulit, bumbu sama sambal di pisah, tapi bawang merah nya langsung dicampur ke saus kacang dan diperbanyak. Nasi satu, lontong dua. Minumnya teh hangat manis satu, es teh satu".

Sewaktu berbalik, Elang mendapati adiknya tengah memberinya ekspresi penuh tanya melalui kedua mata. Mendorong lembut bahu Raninda dia mendengar pertanyaan yang dilontarkan adik tiri nya.

" Kak El masih ingat?".

" Apa-apa yang kamu suka dan alergi? Ran meski kita berbeda alam aku juga bakal tetap mengingat semua hal tentang mu" jawabnya lirih sembari berbisik di luar daun telinga gadis tersebut.

Raninda berjengit, entah antara kaget mendengar jawaban blak-blakan Erlangga barusan atau karena efek bisikan darinya. Elang tidak peduli sebab kini dia terlalu sibuk menatap satu persatu mata para pengunjung pria yang secara terang-terangan menunjukkan ketertarikan nya pada Raninda sembari berbisik-bisik.

Dorongan itu kembali lagi. Rasa ingin melindungi Raninda serta cuma memilikinya seorang diri. Sejak dulu Elang menganggap pemikirannya cenderung kurang waras, namun di momen tertentu dia merasa tidak peduli. Secara impulsif Elang melingkarkan tangannya mengelilingi sekitar pinggang Raninda, menarik perempuan itu mendekat hingga merapat ke tubuhnya. Reaksi Raninda berikutnya tepat sesuai dugaannya.

Elang bergerak santai, berbicara didekat daun telinga gadis itu.
" Menurut saja, kalau nggak mau lihat aku berantem malam ini".

Terdengar dengusan sebal dari sosok mungil yang kini akhirnya membiarkan tubuhnya ditarik hingga menempel erat ke arah Elang. " Aku pikir hanya Kak Arda yang nggak berubah, rupanya Kak El sama saja. Jangan bertingkah seperti remaja labil" protes Raninda. Namun dia tetap mengikuti permintaan Elang.

[Completed] The Beauty In The Dark : (#01. The Darkness Heart Series).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang