💔 The Beauty in the Dark : Part Twenty Six 💔

136 22 8
                                    

Elang menyelinap turun dari atas kasur Raninda tepat sebelum ayam berkokok dan para pelayan mulai terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elang menyelinap turun dari atas kasur Raninda tepat sebelum ayam berkokok dan para pelayan mulai terbangun. Ia mengecup pelan dahi gadis itu seraya menaikkan selimut hingga mencapai bahunya lantas beranjak pergi. Hal pertama yang ia lakukan setibanya di ruangannya adalah masuk ke dalam kamar mandi, menyalakan kran lalu berdiri dibawah shower masih dalam posisi berpakaian lengkap. Menekan tombol penghangat hingga ke batas maksimal tengah.

Elang menengadah saat air hangat hampir panas mengguyur hebat dari puncak kepala, terus turun, membasahi tubuh sampai kaki. Kedua tangan terkepal erat di samping badan, kabut di dalam benak mulai kembali berkerumun.

Sejujurnya dia sangat berang, amarahnya sampai kini menggelora di dalam dada dan sewaktu-waktu siap meledak bagaikan lahar gunung berapi. Setiap serat di tubuhnya, juga tetesan darah dalam nadi kini ingin meneriakkan nama Garuda kemudian...

Bruakh!!.

Tiga kali Elang melayangkan hantaman tangan ke atas tembok didepannya. Mengindahkan rambatan rasa perih di sela-sela buku jemari yang mana sejak awal memang sudah terluka, menjadi terbuka semakin lebar serta mengeluarkan darah lebih banyak dari sebelumnya.

"Argh!!!!" Dia memekik kencang sementara satu tangan mengencangkan volume air hingga hampir mencapai batas maksimal. Membiarkan air panas mengguyur kepalanya supaya bisa meredam sedikit ketegangan pada dirinya.

Kemudian Elang memukul tembok lebih keras lagi...

Dan lagi...

Lalu lagi....

Sambil membayangkan wajah Garuda serta memakinya sampai puas.

Isi kepalanya berkelana, mencoba memvisualisasikan insiden yang harus adik tirinya alami 6 tahun silam. Ia membayangkan bagaimana ngerinya situasi saat itu, betapa takutnya Raninda.

Gadis itu hancur....

....begitu juga dirinya.

Andai saja dia tidak mengurus masalah kantor sialan yang sebetulnya bisa diatasi keesokan pagi.

Jikalau Elang pulang lebih awal alih-alih memilih lembur.

Kalau dia bisa memutar waktu, akankah ada yang berubah.

Membayangkan tangisan Raninda saat dia berteriak meminta tolong namun tak ada yang mendengar begitu menyakitinya. Elang sekarang merasa begitu berdosa...

Dan dari semua orang bagaimana bisa justru Garuda yang melakukan hal bejat itu kepada adiknya.

...dari sekian banyak manusia di atas bumi ini justru seseorang yang sudah dia anggap bagai separuh jiwanya sendiri justru mengkhianatinya.

Padahal Elang juga tahu kalau adiknya memiliki rasa terhadap Raninda. Dia selalu tahu. Elang mampu melihat ke dalam mata sewarna samudra milik Garuda acap kali lelaki itu memandangi adik perempuan mereka.

[Completed] The Beauty In The Dark : (#01. The Darkness Heart Series).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang