Judul lagu multimedia : Luca D' Alberto - Wait for Me.
Setelah melepaskan kepulangan Kaelis, Gandhi segera beranjak ke kantor polisi bersama Garuda untuk memberikan keterangan resmi, mereka juga sudah menghubungi Abidin Tahir alias Pak Abe, pengacara lama keluarga dan akan langsung bertemu di lokasi. Sementara Elang harus ke kantor karena setumpuk permasalahan juga terkait masalah galeri harus dia selesaikan.
Raninda memilih diam tentang isi surat wasiat Alena, toh dia juga tak bisa memberitahu siapapun soal itu, sesungguhnya cukup menyiksa dirinya. Raninda menghabiskan waktu dari siang hingga sore untuk menghubungi ibunya di Amerika Serikat juga kedua adiknya. Lalu melakukan panggilan video juga bersama orang-orang kantornya di sana. Raninda berakhir bekerja secara online hingga menjelang Magrib, selain demi menghabiskan waktu, juga karena ingin membunuh rasa sepi juga duka atas kepergian Alena. Dia pikir ini cara terbaik.
Wanita itu bahkan belum bisa memberitahu keluarga ibunya dan atasannya di Amerika Serikat soal kemungkinan dia akan kembali ke Jakarta dan menetap di sini lagi. Entahlah semua masih serba menggantung dan sesungguhnya itu sangat menyiksanya.
Sejak pindah ke Amerika Serikat, Raninda jadi benar-benar bisa merasakan artinya mandiri serta kebebasan disertai tanggung jawab. Dia secara penuh membuat keputusan-keputusannya seorang diri tanpa paksaan atau suruhan dari orang lain, kemudian jika ternyata pilihannya salah, maka dia juga yang akan menanggung segalanya. Menyakitkan memang tapi setidaknya Raninda bisa belajar. Tanpa sadar dia bertumbuh dewasa secara alamiah oleh rasa sakit juga waktu.
Sedangkan selama berada di Indonesia? Jujur saja Raninda terlalu banyak 'dimanja' dan dijaga oleh orang-orang terdekatnya. Itu memang bagus tapi juga ada tidaknya. Raninda jadi tak bisa belajar kemandirian secara penuh sehingga selalu tergantung pada orang di sekitarnya. Terlebih, dulu sikap si kembar kelewat over padanya, meski dengan cara masing-masing.
Raninda bahkan nyaris kesulitan berkomunikasi dengan anak-anak seumurannya, meski dia punya banyak teman, namun rata-rata orang-orang itu datang pada Raninda karena beberapa faktor lain; Karena mungkin visual Raninda. Atau karena kepandaiannya juga sifat baiknya yang terlalu mudah dimanfaatkan. Bisa juga karena dia kaya. Paling parah, banyak anak perempuan sepantarannya mau berteman karena faktor ingin jadi pacar si kembar.
Dalam lingkup pertemanannya, Raninda cenderung pasif. Bahkan pada faktanya, ia berakhir hanya bergaul dengan kawan-kawan si kembar saja. Raninda baru mendapatkan kawan sesungguhnya setelah berada di Louisiana. Di sana, dia menemukan jati dirinya sesungguhnya, keberaniannya, juga Evan.
Evan Sangster. . Pemuda yang Raninda pacari selama 3 tahun terakhir namun hubungan mereka usai begitu saja. Sebab Raninda selalu menolak tanpa sadar untuk bersentuhan ataupun bisa lebih terbuka pada laki-laki itu. Entah karena traumanya, atau bisa jadi dalam lubuk hati terdalam Raninda selalu tahu siapa pria yang betul-betul dia inginkan dan cintai.
Mendesah panjang. Raninda akhirnya berdiri dari kursinya setelah duduk dan menghadap laptop selama kurang lebih 5 jam penuh. Ada beberapa video dari content creator yang harus dia cek sebelum dipublikasikan. Juga membalas setumpuk email permintaan kerja sama dengan perusahaannya. Semua ini memang melelahkan namun juga membuatnya bahagia sekaligus bisa melepaskan rasa suntuk yang terendap di hatinya sejak dirinya menginjakkan kaki di rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] The Beauty In The Dark : (#01. The Darkness Heart Series).
Romansa(20+) [Harap follow dulu sebelum membaca ya] ⚠️: Mature contain. Obsessive. Posesive story plot. With Dark mature scene. Please be wise. #01. Rank in Ballad. #04. Rank in Profesi. #07. Rank in Suspense. 💔💔💔💔💔 Raninda, Garuda dan Elang. Tiga an...