Garuda keluar dari bilik peti kemas dipenuhi emosi bergejolak, benaknya bergelut, amarahnya menderu hebat dibarengi adrenalin berpacu cepat. Harusnya dia senang sebab bisa bertemu keluarganya yang sesungguhnya, kakak sepupu dari ibu kandungnya, akan tetapi sebaliknya Garuda justru semakin frustasi. Fakta kalau keluarga sedarah ternyata seorang mafia berdarah dingin serta kejam menyebabkannya terjatuh di titik fatal pada hidupnya.Ternyata dia memang keturunan bajingan!.
Garuda tidak menggubris teriakan Gervalt yang berusaha mengejarnya dari belakang. Paman tirinya berhasil menyusulnya, menarik kasar satu bahu Garuda yang sejujurnya terluka akibat perkelahiannya bersama tuan pengacara tadi siang, membuat badannya berputar kasar ke belakang.
"What the hell!" Garuda mengumpat marah.
"Kamu yang apa-apaan! Tindakan macam apa tadi. Baltasar sudah sangat lama ingin bertemu denganmu serta berkomunikasi denganmu secara langsung dan justru ini balasannya. Sadar Arda, dia keluargamu yang sesungguhnya!".
"Aku nggak mau berurusan sama manusia macam dia! I don't trust him! Dan aku nggak peduli kami mau sedarah atau satu nabi! Do you trust him?!".
Plak!.
Satu tamparan melayang ke arah pipi kanan Garuda, tidak terlalu keras namun cukup untuk menyandarkannya.
Berkedip beberapa kali, Garuda mengangkat wajahnya lagi, menatap kosong pada Gervalt. Lelaki itu tampak marah, saking emosinya warna kulit pada wajahnya sampai berubah kemerahan. Dadanya terlihat naik turun dibarengi napas memburu.
"Jangan bertingkah kekanakan! Kamu pikir aku mempercayainya selama ini! Tentu saja tidak!" Meletakkan kedua tangan di atas bahu Garuda, meremasnya kasar. "Dengarkan aku, jika kamu mau meraih puncak serta mendapatkan segala hal yang inginkan maka kamu harus bisa fleksibel serta bersikap cerdas Arda! Peduli setan Baltasar bisa dipercaya atau tidak yang terpenting kita bisa mendapatkan dukungan darinya. Selama kita bisa memberi yang dia mau dia juga bakal melakukan hal sama, inilah realita kehidupan sesungguhnya. Pahit memang tapi hanya predator yang tangguh yang bisa berkuasa. Camkan baik-baik hal ini di otakmu!" Meletakkan telunjuknya ke arah kepala Garuda.
Garuda mengambil satu tarikan napas panjang begitu juga dengan Gervalt. Lelaki itu memejamkan mata sesaat setelah lebih tenang dia kembali memandangi Garuda lalu berujar. "Sekarang jernih kan pikiranmu, sesudahnya masuk lagi ke dalam. Kami akan menunggu. Ingat ini bukan cuma tentang dirimu semata, ada rencana besar dibalik ini semua dan jika berhasil maka kamu juga yang akan diuntungkan. Memangnya kamu pikir klub yang aku buat bisa bertahan sejauh ini karena dukungan siapa?".
Garuda terkesiap kaget.
Gervalt melepaskan tangannya dari keponakannya. Mundur dua langkah tanpa mengalihkan matanya pada Garuda.
"Kalau begitu satu pertanyaan lagi, apa dia terlibat? Dalam pembunuhan Bunda Alena?". Saat mengajukan pertanyaan ini Garuda merasakan tekanan luar biasa di dalam paru-parunya sehingga membuat ujung tenggorokan tercekat kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] The Beauty In The Dark : (#01. The Darkness Heart Series).
Romance(20+) [Harap follow dulu sebelum membaca ya] ⚠️: Mature contain. Obsessive. Posesive story plot. With Dark mature scene. Please be wise. #01. Rank in Ballad. #04. Rank in Profesi. #07. Rank in Suspense. 💔💔💔💔💔 Raninda, Garuda dan Elang. Tiga an...