💔 The Beauty in the Dark : The Broken (Two) 💔

174 24 9
                                    

Masih, Jakarta 6 tahun lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masih, Jakarta 6 tahun lalu.

Raninda baru berani keluar dari persembunyian setelah memastikan bunda Alena beranjak pergi ke kamar mereka dengan dibopong serta ditahan oleh Erlangga serta ayahnya. Atensinya lantas tertuju pada Garuda yang masih jatuh tersungkur di atas ubin keramik dalam posisi miring memunggungi pilar. Sekelilingnya dipenuhi oleh pecahan benda tajam hasil lemparan Alena.

Dari posisi Raninda berdiri sekarang dia bisa melihat luka-luka sayatan pada area lengan tangan Garuda yang memanjang. Darah mengalir dari sela-sela kulitnya, menetes membuat lantai putih dibawahnya menjadi genangan merah kecil.

Raninda menatap miris situasi Garuda. Untuk kali pertama dalam hidupnya akhirnya dia melihat wujud asli dari kakak keduanya. Sosok kuat dan pemberani yang selalu Garuda perlihatkan rupanya hanyalah cangkang, didalamnya dia begitu kosong juga rapuh.

Bagaimana bisa, di saat seperti itu keluarganya justru meninggalkan Garuda seorang diri?.

Dipandanginya bahu lebar Garuda tampak bergetar, tubuhnya gemetar. Telinga Raninda menangkap suara isak tertahan. Hatinya ikut hancur melihat penderitaan serta kepedihan lelaki tersebut.

Raninda amat memahami situasi Garuda. Lelaki itu tak hanya tersakiti secara fisik namun mentalnya juga. Terlebih, orang yang menorehkan semua luka itu adalah ibunya sendiri. Atau setidaknya begitulah anggapan Raninda selama ini. Hingga detik semua fakta terungkap.

Beberapa pelayan akhirnya mendatangi Garuda, berusaha membantu serta menolong majikan muda mereka. Namun alih-alih berterima kasih, Garuda justru menolak serta menepis kebaikan hati orang-orang tersebut. Garuda bahkan meminta mereka semua menjauh dibarengi nada suara kasar serta tajam. Garuda tak akan membiarkan siapapun melihatnya dalam situasi seperti itu, Raninda mengerti sekali.

Raninda perlahan menyelinap keluar dari balik pilar, memberi isyarat kepada para pegawai rumahnya agar segera pergi melalui gerakan kepala. Ketiga pelayan berbaju serba merah muda tersebut mengangguk paham lantas berpencar menjauh, bersikap seolah tak terjadi apapun. Raninda mencoba melewati pecahan kaca beling serta keramik, sebelum akhirnya duduk berjongkok di depan Garuda.

"Kak Arda, bo...boleh Ran bantu?".

Hening. Cuma ada suara deru napas memburu. Tampak dada Garuda naik turun dari balik kaus hitam lengan pendek miliknya.

Lelaki itu berdiri sendiri secara susah payah, ditepisnya tangan adiknya ketika mencoba memegang lengannya. Lantas menyepak sisa pecahan kaca di atas tanah hingga berhamburan ke sembarang arah kemudian melangkah gontai meninggalkan ruang keluarga.

Raninda terus mengejar Garuda, mencoba mengajaknya bicara. Sampai akhirnya Garuda menjadi semakin kesal serta membentak Raninda untuk pergi serta menjauh saja dari hidupnya selamanya. Seperti yang selalu dilakukan semua orang terhadapnya. Pemuda itu kembali berbalik, seakan mengabaikan rasa sakit pada luka di tangannya.

[Completed] The Beauty In The Dark : (#01. The Darkness Heart Series).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang