15. Penyakit mematikan?!!

481 41 3
                                    

Jaehyun terbangun dari tidurnya karena mendengar suara tangisan Youra, ia melihat Aeri yang sedang menyusui Youra sambil bersandar di kepala ranjang.

"Temui anakmu di rumah sakit, handphone mu terus berbunyi dari tadi" ujar Aeri yang membuat Jaehyun tersentak, lalu ia langsung membuka handphonenya, dan benar banyak sekali pesan dan panggilan masuk dari Jera dan Hyunjin.

Jaehyun langsung berlari keluar kamar Aeri begitu saja, ia menyesal karena telah tertidur tadi hingga melupakan anaknya yang sakit.

Aeri yang melihat kepergian Jaehyun hanya diam saja.

Jaehyun pergi ke rumah sakit dengan setelan baju rumahan dan ia juga belum sempat membersihkan diri sebelum pergi ke rumah sakit.

Jaehyun sampai di rumah sakit, lalu badannya tiba-tiba lemas saat melihat Jera yang menangis di pelukan Hyunjin, tangisan itu tampak memilukan, Jaehyun terdiam sejenak, kakinya tiba-tiba susah untuk di gerakkan, ia juga seperti mimpi saat ini.

"Jea kenapa?" Tanya Jaehyun dengan langkah pelan menuju Hyunjin dan Jera.

"Anakmu sakit kanker otak stadium 2" jawab Hyunjin yang membuat Jaehyun terduduk lemas di kursi ruang tunggu.

"Jaehyun kau dari mana saja?" Tanya Jera sambil duduk di sebelah Jaehyun.

"A-aku itu" jawab Jaehyun terbata.

"Hyung, kau dari mana saja? Apa kau tidak khawatir dengan anakmu?" Tanya Hyunjin yang menahan emosinya, ia tahu Jaehyun pasti bukan habis pulang bekerja, terlihat dari pakaiannya.

"Jea sayang kamu kenapa nak?" Lirih Jaehyun sambil menangis lirih.

"Jea selalu menyembunyikan penyakitnya dari kita, ia menahannya sendiri, Jaehyun aku takut Jea k-"

"Jangan berbicara seperti itu" sela Jaehyun sambil memeluk tubuh Jera.

Jera tambah menangis lirih saat mencium aroma badan Jaehyun, aroma wanita yang seperti biasa.

"Jer, tenangin diri lo" ujar Hyunjin sambil mengusap bahu Jera yang gemetar kecil.

"Tolong jangan sembunyikan apapun denganku, Jaehyun" gumam Jera sambil menggenggam tangan Jaehyun.

Jaehyun terdiam tak mengerti, jantungnya juga berdegup kencang saat Jera mentapnya seperti ini.

"Katakan semuanya sebelum aku akan kecewa padamu selama-lamanya" ujar Jera lagi yang membuat Jaehyun bingung.

"Katakan lah semuanya, aku tahu selama ini kau menyimpan rahasia kepadaku" gumam Jera.

Jaehyun terdiam sejenak, lalu ia menggenggam tangan Jera, namun Jera langsung menepisnya.

"Katakan" ulang Jera lagi.

"Sebenarnya aku-"

"Jera!!" Seru Lucas yang membuat Jera dan Jaehyun menatap Lucas yang baru saja datang bersama Jean.

"Mami!!" Teriak Jean sambil memeluk tubuh Jera.

"Sayang? Kamu udah makan?" Tanya Jera sambil mengusap kepala Jean.

"Sudah mi, mami!! Jea kenapa?" Tanya Jean sambil menangis di pelukan Jera.

"Gapapa sayang, kakak kamu lagi demam" jawab Jera berbohong yang membuat hatinya sakit.

"Benarkah?" Tanya Jean dan Jera mengangguk.

Jaehyun menatap sayu Jean, ia sedih saat Jean tak menganggapnya di sini, Jean benar-benar kecewa pada Jaehyun.

"Jean, sini sama papi sayang" gumam Jaehyun dengan mata sembabnya.

Tanpa menjawab pertanyaan Jaehyun, Jean langsung berjalan ke arah Lucas.

Sick then happy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang