31. Tangisan

552 50 15
                                    

Dokter Lee menghela napas berat, lalu meneruskan ucapannya. "Mohon maaf, Jea tidak bisa kami selamatkan" jawab dokter Lee yang membuat semuanya terkejut.

Jera menangis sejadi-jadinya saat mendengar ucapan dokter Lee, lalu ia langsung berlari cepat untuk memasuki IGD yang di susul yang lainnya.

Badan Jera bergetar hebat saat melihat tubuh tak bernyawa anak gadisnya, ia pun mendekat ke brankar bersama Jaehyun, Jaehyun pun menangis hebat sambil memeluk tubuh Jea.

"Jea jangan tinggalin mami sayang, Jea bangun!!!" Teriak Jera yang membuat siapa saja yang mendengarnya ikut menangis.

"Kak Jea!!" Teriak Jean sambil mendekat ke brankar Jea, ia langsung menangis dan mendekap tubuh kakaknya itu.

"Kak, jangan tinggalin Jean, Jean gak punya temen lagi selain kakak, Jean kesepian di rumah, gak ada lagi yang selalu belaian Jean lagi kalau di marahin sama papi mami!!" Lirih Jean dengan napas memburu ia terus mencium jidat Jea sambil menangis.

"Jea pasti lagi tidur 'kan sekarang? Jawab mami sayang, Jea pasti cuma lelah 'kan? Jea?" Racau Jera sambil menggoyangkan tubuh Jea.

Jaehyun menarik Jera kedalam pelukannya. "Jera, Jea sudah pergi untuk selamanya, jangan seperti ini" jawab Jaehyun sambil menangis juga.

"Jaehyun, anak kita!! Kenapa hidupnya sepahit ini?!!" Pekik Jera sambil menangis sekuatnya di pelukan Jaehyun, hingga ia melupakan masalah yang ia alami.

"Jea sudah tidak sakit lagi sekarang" bisik Jaehyun menenangkan Jera, namun Jera malah tambah menangis.

"Hikss anakku, dia gadis yang sangat cantik dan periang, tetapi kenapa hidupnya bisa sepahit ini, ya tuhan" lirih Jera sambil memandang tubuh tak bernyawa Jea.

Anak Ranger juga ikut menangis, Hyunjin dan Lucas mendekat ke brankar Jea sambil menangis lirih.

"Jea, baru saja paman ingin membelikan mu Boneka baru" lirih Hyunjin sambil menutup matanya sejenak menetralkan tangisannya.

"Jea, paman juga selalu ingin mengajak Jea bermain bersama Jean lagi di taman seperti dulu" ujar Lucas sambil menahan diri untuk tidak menangis lagi.

∆∆∆

Youra menangis saat baru saja di beritahu oleh Aeri atas meninggalnya Jea, ia bahkan tidak bisa menemui Jea saat ini, ia terus berontak untuk menemui Jea, namun Aeri melarang keras.

Youra pun mengambil handphone Aeri yang tergeletak di nakas, karena Aeri sedang ke toilet, ia langsung membuka handphone itu dan langsung menelpon Jungkook, tak lama Jungkook pun mengangkat telpon tersebut.

"Ya sayang kenapa?"

"Apa paman sudah tahu bahwa kak Jea meninggal?"

"Ya paman tahu, sekarang paman akan ke rumah papa mu"

"Jea ingin melihat kak Jea, apa paman bisa menjemput Youra di mansion kakek, Youra akan menunggu di belakang mansion"

"Ya, tunggu paman"

Pip

Youra langsung menghapus panggilan terakhir, lalu ia langsung meletakkan handphonenya di atas nakas, Youra pun langsung berlari untuk keluar dari dapur agar tidak ada yang tahu.

Youra berjalan mengendap-endap, lalu ia pun sampai di luar mansion, ia keluar melalui pintu khusus untuk keluar dari halaman belakang, dan kebetulan pintu itu tidak terkunci.

Sick then happy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang