22. Bermain wanita.

585 32 6
                                    

Seorang laki-laki tampan baru keluar dari kamarnya, laki-laki itu terlihat baru bangun tidur, ia mengabaikan keluarganya yang sedang sarapan pagi bersama, ia berjalan menuju dapur, namun langkahnya langsung terhenti saat mendengar ucapan seorang laki-laki dewasa yang tak lain adalah ayahnya.

"Kapan kau akan menikah? Semua wanita yang aku suruh kencani kenapa tidak ada yang kau pilih satupun, apa sebenarnya mau mu?!!" Seru ayah laki-laki itu yang membuat laki-laki itu menatap ayahnya.

"Berhenti terus menjodohkanku dengan wanita lain, aku tidak akan menikah jika tidak dengan Aeri" jawab laki-laki itu yang membuat rahang ayahnya mengeras.

"Bodoh!!! Lupakan dia, kau tidak akan bisa bersama wanita itu sampai kapan pun, aku tidak merestui kalian" jawab ayahnya yang membuat laki-laki itu tersenyum kecil.

"Yasudah, yang penting cucumu sudah lahir ke dunia ini, dan dia juga sudah besar sekarang" jawabnya, lalu pergi meninggalkan ayah dan ibunya yang sedang sarapan pagi.

"Rasa benci mu pada Yifan membuat anak kita menderita, Yangsu" gumam wanita dewasa yang tak lain adalah istri Yangsu, ayah laki-laki tadi.

"Aku tidak perduli, sampai kapanpun aku tidak akan merestui hubungan mereka" jawab Yangsu.

∆∆∆

"Dari mana saja kau hingga baru pulang semalam ini?!!" Sentak Jaehyun yang membuat pergerakan langkah Jean terhenti, ia menatap Jaehyun dengan wajah datar.

"Bukan urusan papi."

Plak

Jean mengusap pipinya yang baru saja di tampar dengan Jaehyun.

"Semakin lama kau semakin tidak punya sopan santun, jangan salahkan aku jika aku mendidik mu dengan cara kasar" jawab Jaehyun yang membuat laki-laki berumur 18 tahun itu terdiam kaku.

Ya, sudah lima tahu berlalu, Jean sekarang sudah genap berumur 18 tahun, tahun ini ia akan lulus SMA, namun semakin kesini, sikap Jean sangat nakal, setiap harinya Jean pulang larut, bahkan Jaehyun juga tak jarang melihat Jean mengencani beberapa wanita di luar sana

"Sebenarnya apa yang kau lakukan di luar sana?" Tanya Jaehyun geram, rahangnya sudah mengeras menahan emosinya yang meledak-ledak.

Jean hanya diam saja sambil sedikit menunduk, Jaehyun terkejut sekaligus ingin menangis saat mencium aroma tubuh anaknya ini, tercium jelas jika wangi tubuh Jean saat ini adalah aroma sperma dan parfum wanita.

"Jean, lihat papi, nak" gumam Jaehyun, lalu Jean pun memberanikan diri untuk menatap wajah papinya itu.

"Jean jujur sama papi, apa yang Jean kerjakan di luar sana?" Tanya Jaehyun dengan suara merendah sambil mengusap bahu Jean.

"Jean gak ngelakuin apa-apa papi, tolong percaya sama Jean" jawab Jean yang membuat Jaehyun tersenyum kecil.

"Ya, jika Jean melakukan hal yang sangat tidak baik di luar sana, papi akan sangat kecewa pada Jean" jawab Jaehyun yang membuat Jean mengangguk.

"Ya sudah tidur sana" gumam Jaehyun, lalu Jean langsung pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Jaehyun terduduk lemas di sofa, laki-laki berumur 35 tahun itu mengusap kasar wajahnya, sepertinya Jaehyun benar-benar gagal mendidik Jean.

∆∆∆

"Kenapa kau tidak menghabiskan makanan mu?" Tanya seorang wanita cantik yang umurnya sekitar 27 tahun itu.

Sick then happy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang