40. Sakit.

741 46 19
                                    

Jera, Jean dan bibi Park pun pergi ke rumah Jaehyun bersama menggunakan mobil Jean, tak lama pun mereka sampai di depan rumah Jaehyun, para penjaga juga menyambut baik Jera dan Jean, mereka sangat senang melihat Jera dan Jean, mereka pikir Jera dan Jean akan kembali ke rumah ini.

"Apa tuan Jaehyun sudah bangun?" Tanya bibi Park pada salah satu penjaga yang berjaga di dalam rumah.

"Belum, bi" jawab penjaga itu.

"Biar aku saja yang ke kamar Jaehyun, bi" ujar Jera dan bibi Park pun mengangguk, lalu Jera pun pergi untuk ke kamar Jaehyun.

Jera pun pelan-pelan memasuki kamar Jaehyun, ia terkejut saat melihat kondisi Jaehyun saat ini, terlihat Jaehyun yang masih tertidur seperti bibi Park yang melihatnya tadi pagi.

Jera mendekat pada Jaehyun, lalu ia menaruh punggung tangannya di dahi Jaehyun, Jera terkejut saat merasakan panas di dahi Jaehyun. Jera juga bisa merasakan bau alkohol yang sangat tajam di badan Jaehyun.

"Jae" panggil Jera dengan suara pelan, ia berniat untuk membangunnya Jaehyun untuk menyuruhnya beristirahat dengan nyaman di ranjang.

Jaehyun membuka matanya perlahan, sayup-sayup terdengar suara erangan Jaehyun, Jaehyun bahkan terkejut melihat Jera ada di sini.

"Jera" gumam Jaehyun.

"Bangun lah, istirahat di ranjang" jawab Jera sambil membantu Jaehyun bangkit.

Jaehyun pun bangkit dari lantai, ia langsung memeluk tubuh Jera yang membuat Jera terdiam.

"Kau akan balik ke rumah ini 'kan?" Tanya Jaehyun.

"Tidak, aku hanya ingin melihat mu, bibi Park bilang kau tidak mau makan? Apa benar?" Tanya Jera yang masih di pelukan Jaehyun.

"Bagaimana aku bisa menjadi satu kalau separuhnya tidak ada" jawab Jaehyun sambil menangis lirih, tiba-tiba Jaehyun teringat kebusukan Aeri, dan itu benar-benar membuat hatinya sakit.

"Aku tidak akan bisa terus seperti ini, jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak baik padaku, tolong jaga anak ini dengan kasih sayang" gumam Jaehyun yang membuat Jera tak mengerti.

"Apa maksud mu?" Tanya Jera.

"Maafkan aku karena tidak hadir di persidangan hari ini" bisik Jaehyun.

"Kita bisa menundanya lain hari" jawab Jera.

"Mandilah setelah itu makan" ujar Jera yang sudah melepaskan pelukannya pada Jaehyun.

Tak banyak bicara lagi, akhirnya Jaehyun pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Entah mengapa bibir Jaehyun seperti tidak bisa berbicara untuk mengatakan kebusukan Aeri selama ini pada rumah tangganya.

Jera menyiapkan pakaian santai untuk Jaehyun, bagaimana pun juga Jera masih berstatus sebagai istri Jaehyun, dan ia wajib memperlakukan Jaehyun seperti ini.

Sedangkan di teras depan rumah Jaehyun, Jean terlihat sedang melihat-lihat taman, saat ini ia sangat merindukan sosok Jea, ia teringat saat dulu mereka sering menghabiskan waktu bersama di taman ini.

Jean menghisap rokoknya perlahan, ia terus berjalan menyusuri taman untuk mengenang kembali saat ia masih berada di rumah ini.

Jaehyun sudah selesai memakai baju, ia melihat Jera yang sedang duduk di balkon, lalu Jaehyun pun menghampiri Jera.

"Makan lah, setelah itu minum obat, kau demam" ujar Jera saat Jaehyun duduk di depannya.

Jaehyun melirik makanan di depannya, dengan obat juga, tadi Jera sempat menyediakan semua ini.

"Tapi aku sama sekali tidak selera makan" jawab Jaehyun sambil ingin membuka bungkus rokok.

Jera mengambil rokok itu dari tangan Jaehyun yang membuat Jaehyun menghela napas.

Sick then happy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang