39. Tidak hadir.

665 51 26
                                    

Pagi tiba, suasana rumah Jaehyun benar-benar turun drastis, dulu yang setiap harinya selalu ada suara kebahagiaan antara keluarga kecil Jaehyun, setiap paginya Jean yang akan berangkat sekolah, Jea yang sedang berbincang hangat bersama Jaehyun dan Jera, kini semua tidak ada lagi.

Sudah jam 8 Jaehyun juga belum keluar dari kamar, bibi Park cukup khawatir dengan Jaehyun, sebab tak biasanya Jaehyun telat bangun.

Bibi Park pun akhirnya naik ke kamar Jaehyun untuk mengecek keadaan Jaehyun, setelah sampai di depan pintu, bibi Park langsung membuka pintu kamar Jaehyun yang tidak di kunci.

Bibi Park terdiam sejenak saat melihat Jaehyun tertidur di lantai dengan banyak botol beer dan bungkus rokok di lantai.

Bibi Park benar-benar bisa merasakan kehampaan Jaehyun saat ini karena di tinggal Jera, Jaehyun berubah semenjak Jera pergi dari rumah bersama Jean, pikir bibi Park.

Bibi Park tak berani membangunkan Jaehyun saat ini, ia takut jika Jaehyun akan marah padanya, pelan-pelan bibi Park pun mengambil bungkus rokok dan membersihkan botol beer di lantai. Setelah itu bibi Park melihat kertas yang ia bawa tadi malam yang terletak di lantai.

Bibi Park terkejut saat membaca isi kertas itu, dan bibi Park pun memutuskan untuk menjumpai Jera di pengadilan nanti.

Bibi Park pun pergi dari kamar Jaehyun setelah selesai membersihkan lantai.

∆∆∆

Jean pulang ke rumah setelah satu malam tidak pulang, Jean masuk ke rumah tanpa ada beban, ia merasa sangat senang pagi ini karena rekeningnya banyak terisi saldo dari Keysli.

"Dari mana saja kamu Jean? Bahkan pagi ini kau tidak pergi ke sekolah lagi" ujar Jera yang sudah rapih dengan pakaiannya.

"Semalam Jean kemalaman pulang bekerja, dan Jean memutuskan untuk menginap di rumah paman Hyunjin" jawab Jean yang membuat Jera menghela napas.

"Mami tahu kau bekerja keras untuk hidup kita, tetapi jangan sampai kau lupa dengan sekolah mu" jawab Jera.

"Iya mi. Dan ini uang untuk mami, pakailah untuk membeli kebutuhan pribadi mami, jika kurang minta saja dengan Jean lagi" ujar Jean sambil memberikan uang yang jumlahnya cukup besar.

Jera terdiam tak percaya melihat Jean memiliki uang sebanyak ini, padahal Jean hanya bekerja di cafe, pikir Jera.

"Kenapa uang nya banyak sekali? Sebenarnya kau bekerja sebagai apa, nak?" Tanya Jera sambil mengusap bahu Jean tanpa mau mengambil uang itu.

"Jean sekarang sudah menjadi bartender di salah satu Club di Seoul" jawab Jean yang membuat Jera terdiam lagi.

"Bartender?" Tanya Jera dan Jean mengangguk.

"Kalau menjadi bartender, tolong jangan pernah mau melayani wanita yang sedang minum di Club itu, mami mohon" gumam Jera dan Jean hanya mengangguk kecil.

"Ambil lah mi" ucap Jean lagi, mau tak mau Jera pun mengambil uang itu, sebab kebutuhannya sangat banyak sekarang semenjak ada bayi di dalam perutnya.

"Yasudah, sekarang mandi. Temani mami ke pengadilan" ujar Jera yang membuat Jean mengangguk saja, sebab Jean sudah mengerti.

∆∆∆

Aeri masih terus menangis dan mendekap tubuhnya menggunakan tangannya, ia benar-benar sudah kehilangan Jaehyun sekarang, dan itu membuat Aeri lebih buruk lagi.

Sick then happy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang