Deg.
Jantung Jaehyun berdegup kencang, ia meremas dadanya karena merasa sesak, napasnya memburu, ia pun terjatuh ke lantai, mulutnya juga mengeluarkan buih.
"Papi!!" Jean langsung menarik tangan Jaehyun untuk ke pangkuannya, ia menepuk-nepuk pelan pipi
Jaehyun, sedangkan Jaehyun sudah tak sadarkan diri.Jean melihat di atas meja ada sebotol obat yang Jean tahu itu adalah obat tidur dan penenang, Jean mengambil botol itu dan ia lihat isinya sudah tidak ada lagi, Jean berpikir jika Jaehyun yang meminumnya hingga habis yang membuat Jaehyun overdosis obat.
Jean bisa sampai ke ruang kerja Jaehyun karena tadi saat les Jaehyun meminta Jean untuk datang menemuinya.
Jean langsung memanggil satpam, lalu setelah itu satpam membawa Jaehyun ke rumah sakit terdekat, sedangkan Jean pergi menyusul ke rumah sakit sendirian, ia juga sempat menelepon Hyunjin tadi.
Di rumah sakit pula, Jaehyun langsung di tangani dokter, sedangkan Jean dan Hyunjin menunggu di luar ICU.
"Jean takut papi kenapa-napa, paman" gumam Jean sambil mondar-mandir.
"Sebenarnya papi mu kenapa tadi?" Tanya Hyunjin.
"Papi pingsan dengan banyak buih di mulutnya, lalu aku melihat ada botol obat penenang yang sudah habis isinya, mungkin papi meminum semua cairan obat itu" jawab Jean yang membuat Hyunjin terdiam sejenak.
"Dia sangat stres, ku lihat beberapa hari lalu ia terus minum dan merokok, tapi aku yakin ia hanya ingin tenang sejenak, ia tidak mungkin mau bunuh diri" ujar Hyunjin yang membuat Jean mengangguk.
"Obat itu juga tidak bisa membunuh orang jika papi ingin bunuh diri dengan meminum obat itu hingga overdosis" jawab Jean lagi.
Mereka berdua hanya berpikir positif bahwa Jaehyun sebenarnya hanya ingin tenang dengan cara meminum obat itu hingga overdosis.
Tak lama dokter pun keluar dari ICU, Jean dan Hyunjin langsung menghadap dokter itu.
"Tuan Jaehyun tidak apa-apa, ia hanya mengalami detak jantung hebat karena efek obat itu, ia meminum obat itu tidak dengan aturan, maka dari itu tuan Jaehyun overdosis, tapi ia baik-baik saja saat ini, ia akan sadar setelah beberapa jam, karena untuk menetralkan kembali detak jantungnya, jangan khawatir yang berlebihan" ujar dokter itu yang membuat Jean dan Hyunjin lega.
Setelah dokter pergi, Jean dan Hyunjin pun masuk ke ICU untuk melihat Jaehyun, Jaehyun sudah menggunakan baju hijau khas pasien, sedangkan di mulut Jaehyun sudah ada alat pembantu pernapasan.
Kurang lebih begitu lah Jaehyun di rawat, soalnya author gak tau banget alat-alat di rumah sakit apaan wkwk.
"Kau hobi sekali membuatku senam jantung hyung" kesal Hyunjin sambil membenarkan selimut Jaehyun.
"Permisi, tuan Jaehyun akan di pindahkan ke ruang rawat sebentar lagi" ujar suster yang baru saja masuk ke ICU.
"Ya, berikan ruang rawat yang VIP" jawab Hyunjin dan suster itu mengangguk.
"Tuan bisa menyelesaikan biaya administrasi dulu, terima kasih tuan" ujar suster itu lalu suster itu pun pergi setelah berpamitan.
"Kau pulang saja, paman akan menyelesaikan semuanya, jika ingin kesini besok pagi, bawalah mami mu, ia berhak tahu kondisi papi mu" ujar Hyunjin dan Jean mengangguk.
Lalu Jean pun bersiap untuk pulang ke Gangnam malam ini.
∆∆∆
Pagi pun tiba, masih pagi-pagi seperti ini Jungkook sudah berada di mansion Yifan untuk menemui Aeri, setiap hari Jungkook juga menemani dan menyuapi Aeri makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sick then happy [END]
Teen FictionCerita ini akan membuat anda geram pada salah satu tokohnya, jika mau baca siapkan mental, wkwk Sequel CBPM🔞 Sifat baik dan ramah seseorang tidak menentukan isi hatinya, itu lah yang berlaku pada Jaehyun, seorang suami yang mampu bersikap baik dan...