45. Tidak menyangka!!

909 50 37
                                    

"Coba cek Aeri di kamarnya, dari tadi pagi ia tidak ada suaranya" ujar Yifan pada Jungkook yang baru masuk ke mansionnya.

"Baik om" jawab Jungkook, lalu ia langsung bergegas ke kamar Aeri.

Setelah sampai di depan pintu kamar Aeri, Jungkook membuka pintu itu, namun ia tak melihat Aeri di dalam.

"Aeri!!" Panggil Jungkook.

Jungkook pun memasuki toilet yang pintunya tidak di kunci, ia langsung terkejut dan langsung berlari menghampirinya Aeri yang sedang terbaring dengan banyak darah di kepalanya.

Jungkook menatap pistol di genggam Aeri, Jungkook berpikir jika Aeri yang menembakkan pistol itu ke kepalanya sendiri.

Jungkook hanya bisa menangis tanpa berani menyentuh Aeri dan pistol itu, takut jika sidik jari Jungkook terdeteksi ke pistol itu dan malah Jungkook yang akan di tuduh membunuh Aeri.

Jungkook menangis lirih di depan tubuh tak bernyawa Aeri.

"Aeri kenapa kau melakukan ini?! Kumohon bangun, aku sudah berjanji untuk bersama mu selamanya, menjaga Youra bersama" pekik Jungkook histeris, ia tidak menyangka Aeri bisa melakukan bunuh diri seperti ini.

Jungkook dengan cepat berlari untuk menemui Yifan, sesampainya di bawah, Jungkook menceritakan semuanya pada Yifan dan Yifan cukup shock hingga ia menangis.

Yifan, Jungkook dan yang lainnya menyaksikan tubuh tak bernyawa Aeri dengan banyak darah di sekujur tubuhnya.

Polisi juga langsung mengamankan Aeri dan pistol itu, Lucas menangis sejadi-jadinya di pelukan Yifan, sedangkan Youra menangis hingga tak bersuara lagi di dekapan Jungkook.

"Mama kenapa pergi?!" Pekik Youra sambil meremas kemeja Jungkook.

"Ayah, aku tidak rela nuna pergi meninggalkan kita secepat ini, hikss" lirih Lucas menangis sendu masih di pelukan Yifan.

"Aku juga tidak menyangka Aeri kisah hidupnya sepahit ini, ayah sangat menyayanginya" gumam Yifan yang hanya bisa menerima kenyataan.

Yeri juga ikut menangis melihat kondisi iparnya seperti itu, bahkan ia tak tega saat sudah tahu semua tentang Aeri yang mengalami gangguan mental.

Jungkook berjalan pelan menuju nakas, ia melihat secarik kertas yang bertuliskan.

'Aku akan pergi selamanya, aku sudah lelah dengan semuanya, mungkin dengan aku mati, orang jahat itu tidak hadir lagi dalam diriku...Tolong bilang pada Jaehyun aku sangat mencintainya, dan maafkan aku karena tidak pamit pada kalian semua, dan kau Jungkook, aku juga sangat berterima kasih padamu karena sudah sangat mencintai ku, jagalah Youra hingga ia menjadi gadis cerdas dan baik hati...Youra, mama sangat menyayangi mu, i love you'

Jungkook menangis saat membaca tulisan itu, itu adalah tulisan yang sempat Aeri tulis beberapa menit sebelum ia bunuh diri.

"Nona Aeri telah bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya sebanyak 5 kali, hingga ia mati dalam beberapa detik, ia meninggal sekitar pukul setengah 9 pagi" jawab salah satu polisi yang membuat Lucas menjerit histeris.

"Nuna jangan tinggalkan aku, nuna bangun!!" Pekik Lucas sambil berlari mengejar mayat Aeri yang akan di bawa ke rumah sakit.

∆∆∆

"Aeri meninggal dunia karena menembak kepalanya sendiri menggunakan pistol" ujar Hyunjin yang baru saja masuk ke ruang rawat Jaehyun.

Jean dan Jera yang mendengar itu sontak terkejut, Jera langsung bangkit dari duduknya.

"Astaga, kenapa dia bisa melakukan itu?" Tanya Jera yang tak menyangka.

Sick then happy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang