30.KEMBALI✓

16.6K 958 0
                                    

⚠️⚠️⚠️
JADILAH PEMBACA YANG BIJAKSANA. VOTE DAN KOMEN KAMU ADALAH SUATU HAL YANG BERHARGA UNTUK SAYA.
⚠️⚠️⚠️



Happy reading
Enjoy!📖

"Mamah..."

Naya tidak mimpi kan? Ini benar mamahnya. Ia tau betul wajah cantik mamahnya. Tapi Naya binggung dengan pria yang disampingnya. Siapa pria ini? Dia jelas bukan papah Naya. Sangat jauh berbeda.

"Kamu siapa ya?"tanya wanita itu. Matanya melihat Naya dari atas sampai bawah.

Naya yang semula tersenyum dengan sangat lebar. Tiba tiba luntur begitu saja ketika mamahnya tidak mengenali dirinya.

"Ini aku mah, Naya"

"Saya tidak kenal dengan kamu"

Naya menggeleng dan tersenyum getir. Mamahnya yang sangat Naya cintai dan sayangi itu, ternyata tidak mengenal dirinya. Naya melirik pria disampingnya.

"Dia siapa mah?"tanya Naya mencoba untuk kuat di hadapan kedua orang ini. Padahal sekarang ini, Naya ingin sekali berteriak dan menangis dengan kencang.

"Bukan urusan kamu. Lagian jangan panggil saya mamah. Saya bukan mamah kamu"kata wanita itu dengan nada sinis.

"Mah... Ini aku Naya. Mamah, mamah Elena kan?"

Elena menelan ludahnya. Ia tidak pernah menyangka akan bertemu Naya disini. Elena berusaha menenangkan dirinya, agar pria yang disampingnya ini tidak curiga dengannya. Elena memang tidak menceritakan tentang keluarganya. Ia mengaku bahwa ia belum berkeluarga dengan pria ini. Karena pria ini tidak akan pernah mau menikahi wanita yang sudah berkeluarga.

Pria itu mengerutkan keningnya dan menatap Elena, meminta penjelasan.

"I-iya, saya Elena. Tapi saya bukan mamah kamu"

"Udah yuk sayang, Kita pergi aja dari sini. Dia cuman ngaku ngaku doang. Jangan percaya sama dia"Elena menarik tangan pria itu dan pergi meninggalkan Naya yang mematung ditempatnya.

Sayang? Siapa sebenarnya pria itu? Ingin mengejar mamahnya, tapi kaki Naya seakan akan terpaku dibawah sana. Ia tidak menyangka bahwa mamahnya akan melupakan Naya. Tapi ada satu hal yang menjadi pertanyaan di benak Naya saat ini. Dimana papahnya? Kenapa mamah dan papahnya tidak berjalan beriringan. Setau Naya Papahnya sangat posesif dengan Elena. Ia tidak akan membiarkan Elena berjalan dengan pria lain.

Naya hanya bisa memperhatikan kepergian mamahnya itu dari jauh. Sesak di dadanya bertambah. Air mata Naya sedari tadi hanya ditahan olehnya. Seakan akan Naya tidak ingin membiarkan butiran air itu keluar dari tempatnya.

🌟🌟🌟🌟

"Naya! Ya ampun, kamu dari mana aja sayang?"Rana langsung memeluk Naya yang baru saja datang.

KENNAYA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang