33.AMARAH KENZIO✓

20.4K 1.1K 13
                                    

⚠️⚠️⚠️
JADILAH PEMBACA YANG BIJAKSANA. VOTE DAN KOMEN KAMU ADALAH SUATU HAL YANG BERHARGA UNTUK SAYA.
⚠️⚠️⚠️



Happy reading
Enjoy!📖


Naya mengerjabkan matanya. Ia terbangun dari tidur yang begitu nyenyak. Naya melihat sekeliling kamar inap nya. Tidak ada siapa siapa disini, hanya ada dirinya dan alat infus yang menempel di tangan Naya. Mungkin Kenzio pulang untuk membersihkan dirinya dan berangkat ke sekolah.

Naya menuang segelas air putih yang berada di nakas kecil. Setelah meminum air itu, Naya menaruhnya kembali dan bersandar. Luka di pinggangnya mungkin belum sepenuhnya kering. Ia memegang sedikit pinggangnya.

"Shh... Kapan sembuhnya ini? Kalo kaya gini terus, aku ga bisa ngapa ngapain"Naya menghela napasnya dan memejamkan matanya.

Naya membuka kembali matanya saat mendengar ketukan pintu.

Tok tok tok.

"Masuk!"

Ceklek.

"Selamat pagi"ujar sang suster yang baru masuk dengan membawa makanan di tangannya.

"Pagi"balas Naya tersenyum manis.

"Ini sarapannya. Dan ini obat untuk diminum setelah selesai makan"suster itu menaruh nampan makanan beserta obatnya di nakas.

"Iya sus, terima kasih"

"Sama sama, saya permisi"suster itu keluar dan tidak lupa menutup kembali pintunya.

Naya menatap lesu makanan yang tadi diantar. Naya tidak suka makanan rumah sakit. Rasanya hambar, tidak ada rasa sama sekali menurut Naya.

Saat Naya sedang menatap nampan itu, tiba tiba suara ketukan kembali terdengar.

Tok tok tok

"Masuk!!"

Ceklek.

"Halo sayang!!"ucap Rana yang baru saja datang. Menutup pintu, lalu dengan cepat menghampiri dan memeluk Naya.

Naya tersenyum. Ternyata bunda Kenzio yang datang.

Rana melepas pelukannya dan menatap Naya intens "Gimana keadaan kamu? Masih sakit? Yang mana yang sakit? Pusing ga? Atau ada gejala lain?"tanya Rana bertubi tubi.

Naya terkekeh kecil mendengar semua pertanyaan itu.

"Aku baik baik aja. sedikit sakit di daerah pinggang. Aku ga ngerasain pusing atau gejala lain kok bund"ucap Naya menjawab satu persatu pertanyaan beruntun yang Rana berikan.

Rana menghela napas lega.

"Alhamdulillah"

"Oh iya, kamu udah makan? Ini bunda bawain nasi goreng sama susu buat kamu"lanjut Rana mengeluarkan bekal dari dalam Tote bag nya.

KENNAYA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang