41.BALI✓

15.6K 987 16
                                    

Sebelum lanjut scroll aku mau bilang.

⚠️⚠️⚠️
JADILAH PEMBACA YANG BIJAKSANA. JANGAN HANYA NUMPANG SAJA DISINI. VOTE SETIAP PART UNTUK MENGHARGAI KARYA SAYA.
⚠️⚠️⚠️



Happy reading
Enjoy!📖

hari ini adalah hari yang sangat dinanti nantikan oleh kelas tiga. Mereka akan pergi ke pulau Bali, dan merayakan kelulusan mereka. Setelah perjuangan mereka kemarin yang mengisi lembaran ujian hingga merasa stress, akhirnya mereka dapat merasakan kebebasan sejenak di pulau bali.

Kenzio sedari tadi menunggu Naya di depan gerbang. Gadis itu belum datang juga. Kenzio memang tidak berangkat bersama Naya, melainkan bersama Queen.

Gilang yang melihat Kenzio berdiri di depan gerbang dengan raut wajah khawatir, langsung menghampiri cowo itu.

"Cewe lo belom dateng?"

"Belom"

Gilang menghela nafasnya. 15 menit lagi, mereka akan berangkat. Ara juga belum dateng sama hal nya kaya Naya. Tadinya Gilang ingin berangkat bareng dengan Ara, tapi cewe itu menolak mentah mentah. Dan yang lebih menyebalkannya jika Gilang memaksanya, cewe itu tidak akan ikut. Jadi Gilang lebih baik mengalah, dari pada Ara tidak ikut dengannya.

Rio dan Arlan bergabung dengan dua kutub itu. Rio yang memegang minyak angin, dan Arlan memegang tolak angin sekerdus.

Tanpa berbicara Arlan membuka kardus yang berisi penuh tolak angin.

"Nih buat lo satu"Arlan memberi satu tolak angin ke tangan Kenzio.

"Lo juga satu"Arlan memberi satu lagi untuk Gilang.

Kelakuan Arlan itu langsung mendapatkan tatapan datar dari Kenzio dan Gilang.

"Apa? bagus gue kasih gratis lo berdua. Yang lain gue suruh bayar. Satu dua puluh ribu"kata Arlan.

Rio memukul lengan Arlan "gila, lo mau cepet kaya Lan?"

"Iya dong, lumayan ga? Satu tolak angin dua puluh ribu"

"Itu mah namanya pemerasan anjing"

"Kok pemerasan, gue kan jualan. Biar mereka ga beli beli lagi nanti. Pasti harganya jauh lebih mahal, dari dagangan gue"jelas Arlan membela dirinya sendiri.

"Serah lo dah. Mending lo bawa minyak angin, awas aja minta ke gue"sinis Rio.

"Ga ada duit gue. Udah nanti bagi aja. Punya lo gede tuh"

"Apanya yang gede?"tanya Rio ambigu.

"Anu lo"

"Anjing!"Rio mengeplak belakang kepala Rio.

"Sakit njir. Lagi, apa salah gue coba. Kan bener minyak kayu putih lo segede gaban. Pikiran lo aja yang kotor"ucap Arlan, cowo itu mengusap usap kepalanya.

"Ya, lo kalo ngomong yang bener. Bikin orang ambigu jancok"

Kenzio dan Gilang tidak bicara. Mereka hanya menatap kedua temannya ini yang selalu ribut.

KENNAYA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang