ᴮᵒˡᵉʰ ᶠᵒˡˡᵒʷ ᵈᵘˡᵘ ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵇᵃᶜᵃ ˢᵘᵖᵃʸᵃ ᵗⁱᵈᵃᵏ ᵏᵉᵗⁱⁿᵍᵍᵃˡᵃⁿ ᵃᵘᵗʰᵒʳ ᵘᵖᵈᵃᵗᵉ 🎀༘⋆
𝐏𝐮𝐩𝐮𝐡 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐈𝐛𝐮 𝐛𝐲 𝐓𝐚𝐳𝐤𝐢𝐚 𝐀𝐳𝐳𝐚𝐡𝐫𝐚
• BLURB •
Kisah perjuangan seorang anak yang tidak diinginkan kehadirannya, Pupuh kawih suku Sunda di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🧚🧚🧚
Tahun 1994 di sebuah bukit di kampung Menyan yang terisolasi, tampak perayaan panen di sebuah rumah yang besar dan bagus. Seorang wanita sedang bersenandung Pupuh Asmaradana dengan merdu dan shahdu.
KADUHUNG / Pupuh Asmaradana
Panon poe beki tarik =8-i Nyeredet Kana mastaka =8-a Neang Dunya saban poe =8-e Da moal Aya tungtungna =8-a Komo lamun teu berkah =7-a Bisi cilaka panungtung =8-u Karunya ka indung bapa =8-a
Para jalmi kulawargi Ulah poho menta du'a Patunjuk keur sararea Sanajan geus loba harta Muntang kanu kawasa Anu boga luhur elmu Lewih beunghar ti manusa
Sing emut jadi diri Ayana hidep di Dunya Iwal indung nu migawe Di kandung salapan bulan Dibela jiwa raga Pinuh ku harapan alus Ka bagjaan sararea
Ulah loba nganyenyeri Bisi kaduhung tungtungna Dosa mah teu karasa tea Teu kawas cengek di dahar Tuluy karasa lada Hampura ka bapa Ambu Lamun teu daek durhaka
BY. TAZKIA & LAYLA
ARTINYA;
Matahari bertambah panas Panasnya sampai kepala Mencari uang setiap hari Takkan ada habisnya Apalagi kalau tidak berkah Takut celaka di hari kemudian Kasihan ke ibu bapak
Hai saudara semuanya Jangan lupa minta do'a Petunjuk untuk semuanya Walaupun sudah banyak harta Berpeganglah pada Tuhan Yang mempunyai ilmu tinggi Lebih kaya dari manusia
Agar ingat pada diri sendiri Adanya kita di dunia Hanya wanita yang bisa Mengandung sembilan bulan Dibela jiwa dan raga Penuh dengan harapan baik Untuk kesejahteraan semuanya
Jangan suka menyakiti Nanti menyesal kemudian Dosa tidak langsung terasa Tidak seperti makan cabai Terus kerasa pedas Mohon ampun ke bapak dan ibu Kalau tidak mau durhaka
Itulah sebuah syair lagu suku Sunda yang penuh birama, baris, dan suku kata. Yang dinyanyikan seorang perempuan cantik yang membuat para hadirin terdiam, mereka merasa tersinggung. Hal itu juga yang membuat Abah geram dan kesal. Setelah pentas wanita tersebut di giring masuk kedalam rumah oleh dua orang centeng Abah berpakaian hitam-hitam.
"Goblok sia, apa maksud kamu bernyanyi demikian? Apakah kau lupa, bahwa aku adalah Kuwu pemangku adat di kampung ini. Dan kau ingin membuat malu mertuamu ini, hah!" Bentak Abah sambil menunjuk-nunjuk dengan tongkat hitam berkepala ular.
"Aku tak bermaksud demikian Abah, aku hanya sepontan bernyanyi dengan apa yang ada di hatiku."
"Appa... " teriak Abah geram." Urus istrimu dan jangan biarkan ia keluar kamar! Aku tak mau ia mengganggu tamu-tamu ku."