🧚🧚🧚
"Saca? Sssttt...." Tengok Appa. Saat tahu siapa yang memanggilnya sambil memberi isyarat.
"Ada apa, Appa? Kenapa jalannya seperti itu."
"Aa, Aa." Sapa Deren.
"Hai, pak polisi." Sambil mengusap kepalanya.
"Saca dengar! Tolong kau jangan beri tahu Abah. Appa sedang ingin menengok Ratih kakakmu."
"Ini sudah malam Appa! Dingin lagi. Kasihan Deren."
"Ya, Appa tahu. Hey, Kenapa dengan wajahmu, Saca?" Appa balik bertanya.
"Sudahlah Appa, ini biasa. Aku akan pergi dahulu ada urusan. Dadah Deren." Saca mencium pipi Deren.
"Kakak jika ada yang nakal beritahu aku, aku akan menangkap penjahat itu."
Saca tersenyum dan berkata," siap pak polisi." Dan pergi berlari.
"Saca apa lagi yang kau perbuat, nak." Gumam Appa sambil melanjutkan perjalanannya di tengah gelap dan dinginnya malam.
^_^^_^^_^
Waktu menunjukan pukul 23.00 wib. Suara alam tiba-tiba terdengar bergemuruh seperti aungan singa.
"Suara apa itu, Abah?" Tanya salah satu tamu Abah.
Dan mendadak gempa bersekala kecil menggoncang bukit Menyan. Suara bising jaipongan dan aktivitas masyarakat yang sedang berjudi pun berhenti sejenak.
"Tenang, tenang semuanya. Ini gak akan berlangsung lama." Teriak Abah.
Benar saja, gempa tersebut kemudian berhenti dan masyarakat kampung Menyan melanjutkan pestanya kembali. Melihat hal ini Abah menyuruh centengnya untuk melihat keadaan keluarganya di dalam. Tak lama kemudian centengnya datang dan berbisik.
"Apa?" Abah marah besar, namun berusaha tenang agar tak mengganggu kenyamanan para tamu.
"Centeng Darmo kau bawa beberapa anak buahmu bawa mereka kembali, kalau perlu seret mereka."
"Baik, Abah."
Merekapun pergi menyusul kepergian Appa dan Rose.
Hari ini Abah benar-benar dibuat marah oleh ulah menantunya itu. Abah kembali kedalam rumah dengan di kawal dua centengnya. Ia masuk ke kamar Rose dan membuka selimut tersebut.
"Kamu pikir bisa mengelabui ku, Rose."
^_^^_^^_^
Menjelang pukul dua dini hari Rose berhasil membuka pasungan Ratih anak sulungnya. Jauh terdengar suara musik jaipongan masih mengalun.
"Ratih, mari nak! Kita pergi dari tempat ini."
Ratih lunglai seakan pasrah akan apa yang akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pupuh Cinta Untuk Ibu
General Fictionᴮᵒˡᵉʰ ᶠᵒˡˡᵒʷ ᵈᵘˡᵘ ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵇᵃᶜᵃ ˢᵘᵖᵃʸᵃ ᵗⁱᵈᵃᵏ ᵏᵉᵗⁱⁿᵍᵍᵃˡᵃⁿ ᵃᵘᵗʰᵒʳ ᵘᵖᵈᵃᵗᵉ 🎀༘⋆ 𝐏𝐮𝐩𝐮𝐡 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐈𝐛𝐮 𝐛𝐲 𝐓𝐚𝐳𝐤𝐢𝐚 𝐀𝐳𝐳𝐚𝐡𝐫𝐚 • BLURB • Kisah perjuangan seorang anak yang tidak diinginkan kehadirannya, Pupuh kawih suku Sunda di...