RASA SAYANG TAK BERBALAS 21

85 11 0
                                    

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

Hingga Nenek di buat kesal melihat kelakuan Anggara, namun Nenek berusaha menyembunyikannya.

"Kang, mengapa lama sekali ke Desanya?" Tutur Ratih.

Nenek segera masuk ke bilik kamarnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Kamu kenapa Ratih? Ko mukamu pucat?"

"Aku tadi pingsan cukup lama kang, saat Akang berangkat ke Desa."

"Masyaallah, betul begitu neng!"

Ratih hanya mengangguk pelan.

"Aduh... maafkan Akang atuh neng, soalnya di desa ngecashnya bergantian sama pegawai Desa. Ya, sudah maafkan Akang. Coba kita ke ke depan di sini tak ada signal. Akang akan memperlihatkan sesuatu buat istri Akang tercinta. Mari Akang bantu berjalan, hati-hati!"

Nenek yang melihat hal itu malah pergi ke sungai untuk mandi. Sekembalinya dari sungai Nenek melihat Ratih dan Anggara masih sedang asik memainkan handphone. Ia malah menelan ludah lalu pergi memarut singkong untuk di buat kecimpring.

"Wah, gamesnya seru-seru ya kang?"

"Namanya juga handphone canggih, sayang."

"Kang, jangan sebut aku dengan nama itu, aku mohon."

"Lho! Kenapa? Kan kamu istriku. "

Ratih malah Hendak beranjak pergi.

"Eleh... jangan marah atuh neng, baiklah."

'Kau masih saja sombong Ratih, lihatlah! Sebentar lagi kau akan kena perangkapku Purwatih.'

  ^_^^_^^_^

   Hari sudah hampir sore kala Pupuh pulang.

"Pupuh pulang." Sambil melepaskan sepatu di teras panggung dan masuk ke rumah.

"Kemana saja kamu?"

"I-bu?" Terperanjat dan diam sejenak lalu bicara." Lihat! Aku bawakan buah mangga untuk ibu, biar aku kupaskan ya, Bu. Ini harum sekali wanginya lho! Ibu pasti suka." Sambil memperlihatkan buah mangga yang ia bawa.

" Brak... !" Ibu malah menepis mangga-mangga itu, hingga berserakan di lantai.

"Ibu, aku... ?" Pupuh tertunduk ketakutan.

"Enak ya, pulang sekolah kelayapan kemana-mana." Ucap Ratih sambil menjewer telinganya

"Aduh...!! sakit ibu."

Mendengar teriakan Pupuh Nenek yang sedang di dapur datang menghampiri.

"Ada apa ini, Ratih?"

"Nih, anak ini sudah mulai bandel pulang sekolah kelayapan kemana-mana."

Pupuh Cinta Untuk IbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang