🧚♀️🧚♀️🧚♀️
Pagi itu Pupuh berjalan kesekolah dengan riangnya sampai-sampai Vita yang telah datang terlebih dahulu di buat bingung dengan kelakuan Pupuh.
"Hai, Vita selamat pagi. Wah...! Hari ini kamu terlihat cantik, aku suka Bros kupu-kupu yang kamu gunakan."
Vita hanya menggerenyitkan dahinya sekaligus melirik aneh ke Pupuh.
'Dih, sok asik lho!'pikir Vita.
"Bukankah hari ini kamu ulang tahun? Selamat ulang tahun ya cantik!"
Vita tambah melotot dan menganga mulutnya mendengar dirinya di bilang cantik.
"Makasih, baru tahu gue cantik"gumamnya.
Tak lama berselang muncul Agung.
"Hai Agung, pucuk di cinta ulampun tiba."
Pupuh datang mendekat ke meja Vita.
"Nih! Kado dari aku untuk kamu Vita, tidak mahal sih! Mudah-mudahan kamu suka. Oh, ya Agung! Terimakasih kau menjadi lelaki yang gentelman yang menerima kekalahan atas kompetisi kemarin."
"Hai, apa...??"
"Hussst... tak usah kau bicara, ini aku ada hadiah untuk kamu. Bukankah kau juga ulang tahun? Ih... lucu banget sih kalian, ultahnya bersamaan. Gemes... !"
Tiba-tiba Agung melempar hadiah dari Pupuh ke lantai dan pergi keluar kelas lalu berpapasan dengan Iman. Pupuh berusaha untuk tersenyum melihat tingkah Agung.
"Ada apa sih?" Tanya Iman dengan bingung.
Vita malah bengong kemudian duduk di bangkunya.
"Pagi Iman, lihat! cuaca hari cerah sekali ya. Kamu gak ngasih selamat ke Vita, dia kan ..." tak melanjutkan ucapannya.
"Ya, aku tahu. Selamat ulang tahun Vita. Maaf aku gak punya kado buat kamu tapi tunggu sebentar." Iman membuka tasnya dan datang menghampiri lalu berkata," Nih, jepitan rambut kupu-kupu bukankah kau suka kupu-kupu?"
"Wah...! Iman ini bagus banget, terimakasih banyak." Jawab Vita.
"Sama-sama. lho! Ini kado siapa di lantai?" Ujar Iman.
"Sudah Iman biarkan, maksudku biar aku yang kasih kadonya ke Agung." Vita pun berlari ke luar sambil membawa kado milik Agung.
"Kamu kenapa lagi Pupuh pagi-pagi sudah aneh? Terus kenapa kau pakai baju basah?"
"Ini! Oh... ini gak penting, yang penting kamu harus tau Iman!" Nanti sepulang sekolah kau akan aku beri tahu."
"Wah, sudah main rahasia-rahasian ya!"
"Sudahlah! Hari ini aku sangat bahagia sekali..."
'Andai saja kau tahu? Ini juga seharusnya jadi hari bahagia untuk aku, tetapi sudahlah!' pikir Iman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pupuh Cinta Untuk Ibu
General Fictionᴮᵒˡᵉʰ ᶠᵒˡˡᵒʷ ᵈᵘˡᵘ ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵇᵃᶜᵃ ˢᵘᵖᵃʸᵃ ᵗⁱᵈᵃᵏ ᵏᵉᵗⁱⁿᵍᵍᵃˡᵃⁿ ᵃᵘᵗʰᵒʳ ᵘᵖᵈᵃᵗᵉ 🎀༘⋆ 𝐏𝐮𝐩𝐮𝐡 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐈𝐛𝐮 𝐛𝐲 𝐓𝐚𝐳𝐤𝐢𝐚 𝐀𝐳𝐳𝐚𝐡𝐫𝐚 • BLURB • Kisah perjuangan seorang anak yang tidak diinginkan kehadirannya, Pupuh kawih suku Sunda di...