APPA MENINGGAL 03.

132 16 5
                                    

🧚🧚🧚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🧚🧚🧚

ANAKING / Pupuh Kinanti

Duh... anaking anu bageur
Sing tiasa mawa diri
Mun hirup ulah balaga
Ulah ngalewihan langit
Anu Sholeh anu bagja
Silih asuh silih asih

Geura gede geura cageur
Sok geura mapakan langit
Nungtut elmu nukaguna
Pika sarerea Jeung diri
Elmu akherat Jeung Dunya
Nu salamat Kana diri

Duh... anaking anu bageur
Anu kasep Jeung nu geulis
Kuindung di pikanyaah
Ku bapa di wanti-wanti
Ulah ninggalkeun ibadah
Di akherat bakal rugi

Anu geulis anu bageur
Nu dipikanyaah diri
Tong hilap Kana ibadah
Sabab eta ubar nyeri
Sangkan urang lewih peka
Muntang ka illahi Rabbi

By. Layla & Tazkia A.

Artinya ;

Anakku

Duh... anakku yang baik
Biar bisa membawa diri
Kalau hidup jangan belagu/sombong
Jangan melebihi langit
Biar Sholeh agar tenang
Saling membimbing saling mengasihi

Cepat besar cepat sembuh
Cepatlah menjemput langit
Nuntut ilmu yang berguna
Untuk semuanya dan diri kita
Ilmu akhirat dan ilmu dunia
Yang selamat untuk diri

Duh... anakku yang baik
Yang ganteng dan yang cantik
Oleh ibu begitu di sayang
Sama bapak di jaga
Jangan meninggalkan ibadah
Di akherat bakal rugi

Yang cantik dan yang baik
Harus sayang sama diri sendiri
Jangan lupa dengan ibadah
Sebab itu obat sakit
Agar kita lebih peka
Berpegang pada tali Tuhan

"Wah... suara Nenek bagus, seperti artis."

"Memang Nenek artis! Artis kampung he..." Sambil menyusut air matanya.

"Lain kali ajarkan aku tembang ya, Nek!"

"Memangnya kamu tidak malu."

"Kenapa mesti malu? Kan Nenek sediri yang pernah bilang, bahwa tembang Pupuh ini warisan budaya bangsa yang harus kita jaga dan lestarikan khususnya suku Sunda."

"Kamu benar Pupuh, di daerah Jawa, Sumatra, dan daerah lainnya, juga ada Pupuh. Tetapi tentu dengan nama yang berbeda-beda sesuai suku mereka. Coba kau ulangi bait pertama yang nenek nyanyikan."

"Ah, Nenek ngeledek nih! Aku kan belum bisa."

"Oh, iya. Nenek lupa hehe... "

Pupuh dan Nenek tertawa bahagia hanya Ratih yang terdiam tanpa ekspresi.

^_^^_^^_^

    Suara tembang Pupuh Kinanti yang Nenek lantunkan begitu sahdu, mengalun, mendayu, menggetarkan hati sanubari Deren yang terdiam duduk di teras depan. Appa yang mendengar nyanyian istrinya larut dalam kesedihan. Appa yang struk tak bisa berjalan, tiba-tiba terbatuk-batuk tangan kanannya berusaha menggapai gelas di sampingnya. Tangan kirinya menahan sesak di dada, sampai akhirnya Appa terjatuh dari tempat tidurnya.

Pupuh Cinta Untuk IbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang