52 | REYGAN, KEYSHA, n SUNSET

711 22 3
                                    

hi, masih adakah yang baca cerita ini?

kalau ada selamat membaca yaa!

"The sunset is beautiful isn't it?"

girlfiee

pulang besok, temuin aku di cafè deket taman

Reygan sudah menunggu hampir duapuluh menit dan sampai sekarang, Keysha masih belum menunjukkan tanda-tanda kemunculannya. Reygan mendesah pelan, lalu meneguk kopi pesanannya untuk terakhir. Tubuh jangkung itu setelahnya beranjak dari duduk. Kemudian mengamati sekeliling, bahwa benar; Keysha mempermainkan dirinya.

Namun faktanya, sekesal apapun Reygan saat ini, ia sudah terbiasa menunggu jika hal tersebut menyangkut Keysha. Maka dari itu, ia memilih untuk duduk pada kursi besi yang terletak di area parkiran. Jari-jemari Reygan perlahan-lahan mengetik,

reyganteng

gue tungguin

hati² di jln

Tentu notifikasi yang masuk langsung mengalihkan atensi Keysha pada layar ponselnya. Ia menoleh ke kanan dan kiri untuk segera menyeberang jalan. Namun mengurungkan niat beberapa kali karena dari kedua sisi tak ada celah kendaraan. Gadis itu mundur beberapa langkah untuk menyempatkan menelepon Reygan.

"Halo,"

"Kak, kamu tunggu bentar lagi ya. Ini aku masih mau nyebrang jalan."

"Udah di mana?"

Keysha mengangkat pandangan pada sebuah toko kue yang sering ia kunjungi dengan Reygan, lalu menjawab,

"Toko kue favorite kita,"

Mendengar ungkapan tersebut tentu kedua sudut bibir Reygan melengkung sempurna. Ia tahu tempat itu. Namun jika ditanya apa yang membuatnya senang adalah waktu Keysha tidak menyebut nama toko kue itu, dan justru mengatakan 'toko kue favorite kita'. Akh, ini memalukan jika Reygan harus lompat di tempat. Ternyata dari banyaknya permasalahan, masih ada kata KITA diantara keduanya.

"Oke, gue ke sana sekarang. Keysha enggak perlu nyebrang, tunggu gue."

"Iya, kamu hati-hati."

Panggilan terputus dengan topik yang lumayan sebentar. Akan tetapi menumbuhkan kebahagiaan dalam hati salah satu pihak. Reygan menaiki motornya, mengendalikan setir untuk sampai di toko kue favorite kita.

♡♥♡

Dari banyaknya kebetulan yang dapat Keysha terima, mengapa kali ini menjadi kebetulan bertemu Devan dipinggir jalan ketika dirinya sedang lagi menunggu Reygan sendirian?

"Kamu ngapain di sini, hei?"

Keysha meng-aduh dalam batin. Ia menatap jalanan sekilas serta memandang Devan yang menggenggam satu plastik putih berukuran sedang.

"Aku,"

Keysha gelagapan hingga mengalihkan tatapannya ke sembarang arah.

"Kamu ngapain di sini?"

Bukannya malah menjawab, Keysha justru bertanya hal demikian pada Devan. Ia merutuki diri sendiri karena dari sudut pandang Devan, dirinya pasti terlihat sedikit gila.

Tebakan Keysha benar, bahwa Devan benar-benar menganggap dirinya sedikit gila. Sebab mendengar itu, ia terkekeh pelan.

"Aku habis beli kue, di toko itu."

RĒYGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang