"(Name) dimari, ada (Name) jangan lari"
Kisah singkat tentang si gadis brutal yang hidup hanya dengan modal doa dan tekad
Ketika diberi kesempatan baru untuk merubah alur hidupnya menjadi lebih baik, apakah dia sanggup melakukannya? Atau malah menje...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sedikit kaget tapi ok"
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
"E-eh? Ini buat ku?"
"...."
"Tapi kelihatannya ini mahal, beneran tidak papa?"
"...."
"Kalau tidak cocok buang saja? Ta-tapi ini barang mahal, kau benar-benar membelinya untuk ku?"
Jay mengangguk-angguk menjawab setiap pertanyaan (Name). Ternyata oh ternyata kemarin dia menguping pembicaraan (Name) dan Hyungseok tentang handphone (Name) yang menghilang. Jadi dia membelikan gadis itu handphone baru
Reaksi (Name)? Dia gemeteran karna baru pertama kali di hadiahi handphone oleh temannya, langsung yang mahal pula
"Yah... Agak sedikit tidak sopan sih, tapi terimakasih Jay"
Jay tersenyum tipis melihat cengiran andalan terpatri di wajah gadis itu. Setidaknya dia bisa membantu (Name)
"Ah! Aku mau bereskan meja dulu!"
(Name) menoleh kearah Hyungseok yang tiba-tiba berdiri dari kursi. Dia baru ingat setelah kejadian paprika TV selesai maka sekarang dia akan memasuki arc Junggorana
"Seok? Mau kemana? Ikut dong!"
"Perempuan ga usah ikutan" Ucap Zin
"Ih apa sih, aku mau ikut Hyungseok. Lagipula aku bisa berantem"
"Um... Zin benar (Name), sepertinya hari ini kau langsung pulang saja"
"Wah sial, sekarang kau membelanya ya"
Yang namanya (Name), mau dilarang dengan alasan apapun pasti dia akan tetap berpegang teguh pada niatnya. Biasa keras kepala
"Pokoknya aku ikut. Aku duluan ya Jay! Dadah!" (Name) berjalan di samping Hyungseok setelah tersenyum sambil melambaikan tangan pada Jay
"Kita mau kemana nih? Ke tempat karaoke? Toko buku?" (Name) banyak bertanya ketika mereka keluar dari sekolah. Dan di tengah jalan (Name), Zin, dan Hyungseok tak sengaja bertemu Vasko dan Bumjae yang sedang berkebun
"Seok, mau kemana?" Tanya Vasko
Hyungseok mau tak mau menjelaskan apa yang terjadi pada Zin dari awal kejadian sampai akhirnya membuat teman sekelasnya babak belur
"Bocah itu... Parah lukanya?"
"Iya, lumayan parah"
"Jahat banget, oke aku ikutan"
'Lah jadi rame, tawuran sekalian sabi lah' Pikir (Name) tertawa jahat
"Kalian gausah ikutan, aku pergi bareng Seok dan (Name) saja" Ucap Zin pada tiga anak buahnya