✙Summit✙

4.1K 792 140
                                        

"Tuhan menciptakan rasa emosi untuk berantem, jadi untuk apa damai"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuhan menciptakan rasa emosi untuk berantem, jadi untuk apa damai"

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

"Jadi... Ini tempatnya?" Tanya Vasko melihat pintu besar di depan mereka

"Ya, sekarang ayo masuk" (Name) membuka pintu itu lebar-lebar

Dia sempat berdehem beberapa kali, memastikan tenggorokannya baik-baik saja sebelum mengeluarkan suara

"PE!"

Dengan nada penuh emosi serta logat khasnya, teriakan (name) berhasil mengalihkan perhatian orang-orang di dalam ruangan itu

"Dah tuh, sisanya terserah kalian" Setelah berhasil membuat orang-orang disana melihat kearah Hyungseok, (Name) berniat pergi. Karna rencananya memang hanya mengantar mereka saja setelah itu pulang

"Tapi tunggu dah" (Name) memeriksa sekeliling memastikan apa yang dipikirkannya benar-benar terjadi. Dan begitu dia sadar, (Name) tertawa canggung dan langsung bersembunyi di belakang Hyungseok

"Am I being paranoid or is everyone staring at me right know... But not in the good way" Wajar kalau (Name) merasa takut. Disana ada anggota Ilhae, khususnya Yoojin. (Name) jelas tidak mau sampai berurusan dengan bocah satu itu

'Naha sih anyink liat-liat'

"Oh, hai Yejin" Sapa (Name) pada Gimyung sambil melambaikan tangan singkat

"Udah ya, tugas ku cuma mengantar. Sekarang aku harus pulang, banyak yang harus ku lakukan. Gosokan numpuk, jemuran belom diangkat, cucian kotor di mesin cuci" Perlahan dia berjalan mundur. Namun sayang, seseorang sudah berjaga di depan pintu masuk agar tidak ada seorang pun yang pergi dari sana

(Name) sampai harus mengadah untuk melihat siapa yang menghalangi jalannya

"Woah! Damn!" Terlalu terkejut, (Name) sampai lupa ketakutannya. Bahkan dia sempat beralih pada Yoojin

"I don't know what the he*ll you've been feeding him but he's too damn big!"

Ya, yang sekarang berada di hadapan (Name) adalah Bang Mandeok. Jadi ya ga heran sih (Name) kaget dua kali

"A-anu om, bisa lepasin aku ga? Aku doang kok soalnya tugas ku untuk mengantar mereka udah selesai, jadi sekarang aku boleh pulang kan?" Sayangnya tak ada jawaban, Mandeok sama sekali tak bereaksi apa-apa

"Kau budeg kah anyink!?" Kasian banget Mandeok harus menghadapi gadis yang memiliki kesabaran setipis tisu dibelah tujuh

"Senang bertemu denganmu lagi"

Suara yang asing bagi (Name) namun anehnya dia merasa familiar itu membuat tubuhnya membeku seketika

"Jangan dekat-dekat kau cowok ular! Aku tidak akan termakan dusta mu meski tampang mu mantep!"

𝐢𝐫𝐢𝐝𝐞𝐬𝐜𝐞𝐧𝐭 || ʟᴏᴏᴋɪꜱᴍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang