"(Name) dimari, ada (Name) jangan lari"
Kisah singkat tentang si gadis brutal yang hidup hanya dengan modal doa dan tekad
Ketika diberi kesempatan baru untuk merubah alur hidupnya menjadi lebih baik, apakah dia sanggup melakukannya? Atau malah menje...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ikan sepat ikan tongkol..."
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
"Dan setelah itu, aku tak mengingat apa-apa karna begitu terbangun aku sudah berada di sini... Ah- lebih tepatnya sudah menempati tubuh mu"
(Name) menyembunyikan wajahnya diantara lutut, kedua kakinya di tekuk agar ia bisa memeluknya
Sedangkan gadis yang duduk disebelahnya termenung begitu mengetahui alasan kematian (Name). Jadi, selama ini dia hanya pura-pura terlihat kuat di hadapan yang lain? Padahal dia gadis rapuh yang butuh seseorang sebagai tempat bercerita
"Maaf, sudah membuat mu menceritakan hal yang kau coba lupakan" Ucap [Name] merasa tak enak
"Tidak papa, lagipula aku sudah berdamai dengan masa lalu... Kayaknya" Balas (Name) masih tertunduk
"Pasti selama ini berat ya?" Tanya [Name] memandang lurus kedepan
"Yah... Gitulah, aku capek"
"Butuh pelukan?"
Tanpa membalas pertanyaan [Name], (Name) bergeser sedikit mendekati gadis di sebelahnya dan langsung memeluk [Name]
"Therethere, kau hebat bisa bertahan melewati itu semua" Ujar [Name]
"Sudah dibilang aku cewek setrong meski aslinya cengeng. Eeq lah"
[Name] tertawa pelan selagi memeluk (Name), setidaknya gadis itu masih bisa tertawa di sela-sela penderitaannya
"Ku kira aku bakal selamat, anjing. Ternyata nasib ku emang sesial ini" Gumamnya
"Tidak apa, sekarang kan semuanya sudah baik-baik saja. Kau bisa mengulang semuanya dari awal, dan aku akan membantu mu"
(Name) bisa merasakan punggungnya diusap dengan lembut oleh sang lawan bicara. Ha... Rasanya nyaman sekali bisa menjadikan seseorang sebagai sandaran ketika lelah
"Tolong elus kepala ku juga dong" Pinta (Name)
[Name] terkekeh, permintaan sederhana gadis ini seperti anak kecil
"Kau bisa tinggal disini sepuas mu, setidaknya sampai kau benar-benar siap untuk kembali kesana"
(Name) mengerjapkan matanya bingung. Diingat-ingat lagi iya juga, tubuhnya kan masih dalam keadaan tak sadarkan diri
"Oh iya, sudah berapa lama aku disini?" Tanya (Name) lupa waktu
"Mungkin sekitar... Tiga jam?"
(Name) bernapas lega, ternyata belum selama itu. Kalau begitu dia tidak perlu khawatir dan bisa melanjutkan tidurnya
Atau setidaknya begitu yang dia pikirkan sebelum mendengar perkataan [Name]
"Oh, sekedar informasi. Satu jam disini sama dengan satu bulan di dunia mu"