"(Name) dimari, ada (Name) jangan lari"
Kisah singkat tentang si gadis brutal yang hidup hanya dengan modal doa dan tekad
Ketika diberi kesempatan baru untuk merubah alur hidupnya menjadi lebih baik, apakah dia sanggup melakukannya? Atau malah menje...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pesona lelaki fiksi memang dahsyat"
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
"Bosan... Ngapain ya?" Aku berguling-guling di atas kasur karna tidak ada kegiatan
Sekarang Hyungseok sedang menemui ibunya, Jay juga ikut. Mau kerumah Mijin tapi pasti dia sedang dimonopoli oleh Zin, dan aku tidak tau rumah Haneul dimana
Diluar sedang hujan, padahal aku mau belanja untuk makan siang. Yaudah mau gimana lagi, kita makan ramen instan lagi saja hari ini (alasan lain emang karna males)
Tapi karna kebetulan aku sedang tidak ada kerjaan, kita makan di restoran sesekali sabi kali ye
"Oke" Sudah ku putuskan hari ini akan makan diluar
Aku segera mengganti baju ke yang lebih enak dilihat. Siapa tau nanti ketemu cogan muehehehe
Setelah memastikan penampilan udah mantep, aku mengambil payung hitam yang tergantung di belakang pintu depan. Kali ini payung beneran kok
Kebetulan jalanan lumayan sepi, aku melompati setiap genangan air yang dilewati. Asik loh, apalagi kalo sampe nyiprat ke orang lain hehe
Namun tak berselang lama, mata ku tak sengaja menangkap seseorang yang sedang bersandar pada dinding perumahan. Karna dia menutupi kepalanya menggunakan tudung jaket, aku jadi tidak tau siapa orang itu
Kasian banget. Ujan-ujanan, sendirian lagi kaya gembel
Karna nona (Name) adalah orang yang baik hati dan tidak sombong, jadi aku berniat membantu orang asing ini. Aku menghampiri lalu berdiri di depannya, payung yang kubawa juga ku sodorkan pada orang ini agar dia tidak terkena air hujan lagi. Membiarkan diri ku sendiri kehujanan
"Kau baik-baik saja?"
Wah sial, pertanyaan ku dianggap angin lalu. Laki-laki ini sama sekali tidak menjawab
Namun aku harus menahan tawa ketika mendengar suara perutnya yang kelaparan. Ternyata ga mau ngomong karna lagi laper anjir?
"Hei, mau makan bersama ku?" Pertanyaan ku kali ini berhasil membuatnya mengadah. Tatapan kami bertemu, untuk sejenak aku kehilangan kata-kata karna ternyata orang yang ku tolong adalah ketua god dog
Mama mia aku salah bantu orang ga sih ini?
"Aku... Tidak punya uang" Cicitnya sangat pelan
Kayaknya aku ga perlu khawatir, YOHAN GEMES BANGET HDJEHDJEJDKVL SINI TETEH KARUNGIN
"Hahaha, jangan mempermasalahkan hal itu. Aku yang akan membayar semuanya" Apasih yang enggak buat dede gemes
Yohan terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk menerima ajakan ku. Kini kami berdua berjalan dibawah payung yang sama. Karna perbedaan tinggi ku dan Yohan lumayan jauh jadi agak susah menjaganya agar tidak kehujanan