"(Name) dimari, ada (Name) jangan lari"
Kisah singkat tentang si gadis brutal yang hidup hanya dengan modal doa dan tekad
Ketika diberi kesempatan baru untuk merubah alur hidupnya menjadi lebih baik, apakah dia sanggup melakukannya? Atau malah menje...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"siang makan kerupuk malem butuh di puk-puk"
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Yahahahaha selamat km kena prank, tuh kameranya ak taro sana👉🏻📷
"Kami sudah selesai, gadis ini sudah dipastikan mati" Ucap pria yang baru saja memukul (Name) pada telepon genggamnya
"Kerja bagus, buang mayat gadis sialan itu dari sana agar Yoojin tidak mengetahuinya" Balas suara dari sebrang sana
"Baik" Laki-laki itu menutup panggilan secara sepihak lalu beralih pada rekannya
Satu batang rokok bertengger di mulutnya, dengan malas dia melirik tubuh (Name) yang terkapar tak berdaya. Kalau di pikir-pikir kasihan juga, mereka tau gadis ini tak salah apa-apa. Tapi mau bagaimana lagi? Mereka hanyalah bawahan yang tak memiliki hak untuk melawan perintah
"Dimana kita akan menguburnya?" Tanya pria itu
"Entahlah, mungkin kita bakar saja mayatnya agar tak tersisa?"
Kekehan kecil keluar dari mulut sang lawan bicara, dia menepuk bahu rekannya. Menganggap ucapan barusan lumayan lucu
"Jangan terlalu sadis, kau tak takut dihantui?"
Terlalu asik tertawa, mereka tidak sadar jika (Name) mencoba bangun dengan tenaga yang tersisa. Meski dia berdiri dengan tubuh yang lunglai serta kaki yang gemetar karna hampir tak bisa menahan berat tubuh. (Name) masih memiliki niat untuk melawan
Kalian pikir dia rela mati secara mengenaskan di kandang musuh?
Jelas tidak, lagipula mati dengan satu pukulan itu tidaklah epic. Tekad yang dimiliki (Name) untuk melawan lebih besar dibanding rasa sakit di kepala
"Ka...kalian...breng...sek" Suara serak sang gadis berhasil menarik perhatian kedua pria itu. Mereka kompak menoleh ke belakang dimana (Name) sudah berdiri dengan susah payah
Saking terkejutnya, rokok yang ada di bibir salah satu dari mereka terjatuh. Kenapa gadis ini masih hidup? Apa pukulan tadi kurang kencang? Padahal mereka sudah memastikan (Name) tak bisa bergerak lagi
"Hei! Kenapa dia masih hidup!?" Seru pria itu
"Aku juga tidak tau sialan!"
Mereka berdua melangkah mundur. Selain tak menyangka (Name) masih bisa bangkit, mereka juga lumayan takut pada apa yang gadis ini akan lakukan
Sayangnya, meski (Name) sudah berusaha untuk melawan. Tenaganya sudah terkuras banyak, dia bahkan tidak bisa melihat dengan jelas karna darah yang mengalir menghalangi pandangannya
Menyadari (Name) sudah tak memiliki banyak tenaga, satu penjaga itu tertawa remeh lalu menghampiri dan berdiri di hadapan (Name)
"Ma-maju...akan ku bunuh ka-" Perkataan (Name) terhenti ketika sebilah pisau tiba-tiba menusuk perut kanannya