✙Soul contact✙

2.6K 540 111
                                    

"cintaku pada Jonggun kaya pasal 184 ayat(2) KUHAP"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"cintaku pada Jonggun kaya pasal 184 ayat(2) KUHAP"

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Ingyah, nih dabel up

"Lalu, kau mati dibunuh oleh ayah kandung mu sendiri"

Waktu terasa berhenti untuk beberapa detik. (Name) melebarkan matanya, tak percaya pada apa yang gadis di depannya katakan. Dia sudah mati? Dan alasan kematiannya karna dibunuh? Candaan macam apa ini?

"Bo-bohong, bagaimana mungkin aku sudah mati. Kau tidak punya bukti" Ujar (Name) mencoba mengelak, satu tangannya gemetar takut

"Apa? Memangnya selama ini belum cukup?" [Name] mempertipis jarak antar mereka, dia mendekatkan mulutnya ke telinga (Name) sebelum mengatakan sesuatu

"Selama ini kau di siksa tanpa henti, kan? Tubuh mu sudah tak kuat lagi menahan pukulan yang ayah mu berikan padamu, (Name)" [Name] memainkan rambut belakang sang gadis sambil menjelaskan tujuannya

"Tadinya aku ingin membiarkan mu reinkarnasi di dunia yang sama namun dengan keluarga yang berbeda, tapi ternyata tidak bisa. Di manapun kau berada, kau tidak akan mendapatkan kebahagiaan"

(Name) terdiam, mulutnya terasa membatu. Kata-kata yang ingin ia ucapkan seolah tersangkut ditenggorokan saking terkejutnya. Otaknya seperti berhenti bekerja, pikirannya kosong menerima perkataan [Name] mentah-mentah

"Karna itu aku membawa mu kesini. Meski kau menganggap semua yang sudah terjadi disini hanyalah kepalsuan, tapi setidaknya kau menikmati waktu mu kan?"

(Name) meneguk ludah kasar. Dia tidak bisa menyangkal semua omongan [Name]. Memang benar dia merasa lebih hidup disini, tapi kenapa bayarannya harus dengan nyawanya sendiri?

"Kau sudah terluka sejak kecil, dan kau pun sudah terlalu hancur untuk di perbaiki"

(Name) menggigit bibir bawahnya sampai mengeluarkan darah segar di ujung bibirnya. Tidak, dia tidak bisa menelan semua kenyataan ini begitu saja

Kalau memang (Name) sudah mati, lalu kenapa dia tidak pergi ke tempat yang seharusnya? Kenapa dia malah harus berurusan dengan masalah orang lain?

Dan bukankah ini berarti dia mengalami kematian untuk yang kedua kalinya?

"Tapi itu artinya, kakak..."

Seolah memahami isi pikiran (Name) yang saat ini sedang kacau, [Name] tersenyum lembut. Dia memeluk (Name) sambil mengusap punggung gadis itu dengan lembut

"Tidak apa, kau tidak perlu takut. Mulai sekarang aku akan membantu mu, jadi kau bisa berhenti menjadi musuh untuk dirimu sendiri"

Air mata (Name) yang daritadi sudah menggenang lama-lama menetes membasahi kedua pipinya. Dengan ragu dia membalas pelukan hangat [Name]

𝐢𝐫𝐢𝐝𝐞𝐬𝐜𝐞𝐧𝐭 || ʟᴏᴏᴋɪꜱᴍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang