"(Name) dimari, ada (Name) jangan lari"
Kisah singkat tentang si gadis brutal yang hidup hanya dengan modal doa dan tekad
Ketika diberi kesempatan baru untuk merubah alur hidupnya menjadi lebih baik, apakah dia sanggup melakukannya? Atau malah menje...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bilang ke mapel matematika wajib, yang wajib mah ibadah"
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Iya iya ini apdet lagi biar ga ngerasa kependekan iya
"Kan sudah ku bilang Gimyung belum mati, kau tidak percaya sih" Ujar (Name) pada Sinwoo, dia melipat tangannya di depan dada sambil memasang raut wajah kesal
"Iya, maaf (Name). Seharusnya dari awal aku mendengar omongan mu ya" Balas Sinwoo diakhiri tawa singkat, lalu satu tangannya terulur mengusap kepala gadis yang berdiri di sebelahnya dengan lembut
Sama seperti yang pernah Nomen lakukan padanya. Reaksi (Name) pun masih sama, diam tak berkutik menatap Sinwoo
"Tidak, hanya saja... Elus kepala ku terus dong" Si anjir ketagihan, tapi gapapa bagus
Gimyung berdehem pelan sebelum menarik (Name) menjauh dari Sinwoo. Entahlah, sesuatu mengganggunya saat melihat keakraban (Name) dengan Sinwoo
"Ini belum berakhir, jangan merasa senang dulu cebol" Ucap Gimyung
"Cebal cebol, bajingan lo dek" Omel (Name), tadinya dia berniat memukul Gimyung karna sudah mengatainya. Tapi tidak jadi karna ocehan Neko yang tak terima ingatan Sinwoo sudah kembali
"Sinwoo-chan, sedang apa?"
(Name) melirik Neko dari ujung matanya, dia sempat lupa masih ada Neko disini
Karna (Name) masih berdiri di samping Sinwoo, dia memanfaatkan hal itu. Diam-diam (Name) menggenggam lengan Sinwoo lalu menjulurkan lidah sambil mengedipkan sebelah matanya pada Neko, ekspresi yang ia tunjukkan seolah berkata "Bwlee, sekarang kak Sinwoo punya ku"
Kaya bocah yang mainannya gajadi diambil
"Kau hanya bercanda kan? Hanya main-main kan? Ga lucu, kalau kau bercanda hentikan" Neko menggigit bibir bawahnya
"Kau harus bertarung... Kau harus bertarung demi aku!!"
"Mitsuki, tempat ini memiliki segalanya" Sinwoo berjalan menghampiri Neko yang menangis
"Wanita cantik seperti mu, makanan yang enak, minuman yang manis, tempat tidur yang empuk, semuanya ada. Tetap saja meski semua itu ada" Sinwoo melepas topeng yang selalu ia pakai ketika bertarung dan memakaikannya pada Neko
"Tak ada romantisme disini. Maaf, aku akan kembali"
Namun ketika Gimyung ingin membawa Neko pergi karna dia sudah berjanji pada Hyungseok kecil kalau dia akan melakukan apapun demi dipertemukan dengan Han Sinwoo. Pintu ruangan yang mereka tempati tiba-tiba terbuka, lelaki bersurai kuning dengan jubah berwarna putihnya datang menggendong Neko dan mendudukkan nya di sofa ujung ruangan