"(Name) dimari, ada (Name) jangan lari"
Kisah singkat tentang si gadis brutal yang hidup hanya dengan modal doa dan tekad
Ketika diberi kesempatan baru untuk merubah alur hidupnya menjadi lebih baik, apakah dia sanggup melakukannya? Atau malah menje...
"Hm... Seharusnya tadi aku beli lebih banyak cemilan ga sih?" Tanya (Name) pada dirinya sendiri selagi berjalan tak tentu arah
Tadinya dia pulang sekolah bersama Hyungseok seperti biasa, tapi pemuda itu entah pergi kemana tau tanpa memberitahu (Name) alasannya. Katanya sih dia lupa ada janji dengan seseorang
(Name) mengiyakan saja, jarang-jarang mereka berdua berpisah di tengah jalan begini
Suasana sore hari yang tentram serta cahaya matahari yang perlahan mulai tenggelam menemani langkah (Name). Dan karna suasana sore kala itu cukup sepi, jadi mudah bagi (Name) mendengar suara yang terdengar lumayan jauh
Contohnya kaya sekarang, dimana tiba-tiba dia mendengar suara tawa bayi dan bebek karet
"Baa- baa!"
Awalnya (Name) pikir itu hantu, tapi pikiran bodohnya langsung menghilang begitu sesuatu menyentuh kakinya
"Baa!"
Dengan ragu, (Name) menunduk melihat batita berbaju kuning ada di belakangnya
"Loh... Yena?"
(Name) jongkok agar bisa melihat wajah anak kecil itu dengan lebih jelas. Dan dugaannya benar, itu Yena
"Kok kau sendirian? Bapak mu mana?" (Name) mengangkat lalu menggendong Yena dengan mudah. (Name) lumayan ahli dalam mengurus batita seperti ini
Tak berselang lama, seruan laki-laki yang memanggil nama Yena terdengar. Membuat (Name) menoleh ke sumber suara dimana dia melihat Janghyun berjalan mendekat
Raut wajah terkejut tak bisa ia sembunyikan melihat (Name) menggendong Yena
"(Name)...?"
"Oh, halo" Sapa (Name) balik dengan senyum tanpa dosa
Entah gimana caranya ya mereka sudah duduk bersebelahan di bangku panjang yang tersedia sambil melihat Yena bermain bebek karet yang ditemukan dijalan
"Umm... Jadi alasan mu langsung menghilang begitu sekolah selesai karna harus mengurus anak mu?" Tanya (Name) berpura-pura tidak tahu
"Iya... Cukup sulit karna aku membesarkannya sendiri"
"Aku tak bisa banyak main dengannya karna harus bekerja. Dan kalau paud-nya sedang libur, aku bahkan membawanya ke salon tempat ku bekerja"
"Waktu itu dia bahkan sempat hilang waktu aku meleng sebentar! Hampir saja kena musibah, untung ada Zin!"
"Selesai sekolah langsung sibuk bekerja, haha... Aku tak pantas jadi ayah ya"