بسم الله الرحمن الرحيم
Menikahi seseorang yang mencintai Allah, akan lebih menunjukan lebih banyak hal tentang masa depan, di Banding apa yang kau lihat, dan dengar sekarang .
~khalizah aizah Az-Zahra~
🌼🌼🌼🌼
Di hari Minggu yang cerah dengan matahari yang sedikit menyongsong yang masuk kedalam kamar aiza, membuat aiza terbangun dari tidur nya karena sorotan matahari .
Begitu pun di luar asrama, di hari Minggu yang cerah ini, bnyak sekali santriwan dan santriwati yang tengah berolahraga, membersihkan pakaian, serta yang sudah berkumpul-kumpul di pendopo pun bnyak .
Terlihat begitu menyenang kan sebenarnya, tetapi bagi aiza itu semua tidak ada yang special di hari libur ini, baru saja ingin melanjutkan acara tidur nya, tetapi terjeda karena ada yang memanggil nya dari luar asrama . " Assalamualaikum aiza, za bangun za, bisa kita bicara sebentr ? ." Ucap mbak ndalem tersebut
" Wuhh nyebelin sihh aelah , ganggu orang tidur aja . "
Tidak membuang waktu, aiza langsung membuka pintu asrama tersebut karena risih akan celotehan mbak ndalem tersebut. " Ada apa ?, Mau ajak ghibah Kya santri di pendopo itu ?, Maaf mbak aku ra iso, soale pen turu ." Su'udzan aiza ke mbak ndalem tersebut
"Astaghfirullah aiza, Ndak lah yakali aku ajak kamu ghibah, sek Yo pikir toh ini masih pagi buat apa pagi-pagi gini ghibah Oalah sek sek kamu ini ."
" Oalahh tak kiro koe pengen ajak aku ghibah toh ." Ucap aiza dengan menirukan gaya bahasa mbak ndalem tersebut
" Tadi to Bu nyai nyuruh sampean suruh ke ndalem untuk bertemu dengan beliau toh, oh iya sek tadi buk nyai juga bilang bakal ada ortu mu sek , jadi kata nya suruh siap-siap bebersih e sek ."
" Bebersih bebersihh Kyo aku e ntas Tangi bayian, adus toh bahasa nya, dihh anehh, yaudah yaudah bilangin aja ntr aku kesana nya bedug ke telu ye ." Kesal aiza dan langsung masuk meninggalkan mbak ndalem di luar yang sedang mencerna omongan aiza
Aiza yang masih kesal pun menggerutu sendiri tiada henti . " Nahh kan nasib gw mah selalu begini, yang lain mah enak libur tuh yekan, lah gw malah berurusan sama ndalem, kan males ."
Mau tidak mau Aiza harus membersihkan diri dengan keterpaksaan nya, mandi seabad lama nya adalah hobi bagi Aiza, sehingga santriwati yang tengah menunggu antrian mandi jikalau di dalam nya adalah aiza maka mereka lebih baik tidak mandi dari pada harus mengantri 1 abad lama nya.
Acara ritual mandi pun sudah ia laksanakan, kini tinggal melangkah kah kaki nya menuju ndalem .
Setiba nya di Ndalem aiza sudah melihat mobil yang terparkir rapih di parkiran dan mengetahui ada salah satu mobil milik keluarga nya . " Assalamualaikum semua.. kaifahaluk ?, Ouhh mashaallah... mashaallah, ana tau kalian pasti baik-baik saja . " Ucap Aiza yng di penuhi qolqolah setiap katanya
Mereka yang melihat tingkah konyol Aiza hanya menggeleng kepala, serta canda dan tawa tamu lain nya .
"Sudah lh anak ku, mari duduk di samping bunda ." Titah bunda
Aiza pun menurut perkataan bunda nya lalu duduk di samping nya .
" Oke, karena semua tamu sudah berkumpul, mari kita mulai acara ini yah ".
" Jadi gini nak Aiza, kenapa ayah sama bunda kamu di kumpulkan juga, karena ini menyangkut mereka juga, bismillahirrahmanirrahim, fardan ?, Saya atas nama Zainal hanya ingin mengutarakan keinginan putra kami yang bernama Zayyan Zainal Muttaqin, ingin mengkhitbah sekaligus mempercepat pernikahan dengan putri kamu yang bernama Khalizah Aiza Az-Zahra, bagaimana persetujuan kamu Ndan ? "
" Bismillahirrahmanirrahim, saya beserta istri sudah merestui mereka, tapi saya kembalikan ke putri saya Aiza, karena dia yang akan menjalankan nya ".
" Bagaimana dengan mu nak, atas lamaran Gus zayyan ? "
" Ehh mm anu bi, hm apa yaa, humm duhh gimana ya ".
" Saya mohon Aiza, terimalah .. saya akan membahagiakan mu, walau kamu sendiri ragu atas ucapan ku ." Batin Gus Zayyan dan hanya bisa memejamkan matanya sembari menunggu jawaban yang di lontarkan Aiza nanti
" Hemm bismillah, Aiza terima Abi ."
Gus Zayyan yang mendengar nya langsung membuka matanya, apakah ini mimpi ?, Tetapi tidak, Aiza masih berada di depan nya
"Alhamdulillah ." Ucap kompak yang ada di dalam ruangan tersebut
" Syukron sayang, sudah mau menerima khitbah nya anak Abi ."
" ih Abi Ndak apa, tak payah abi berterimakasih, ada nya aiza yg harus nya berterimakasih Bi."
" Aiza, saya ucapin terima kasih bnyak, karena sudah mau menerima khitbah saya ."
" Ye ."
" Hahahah sudah lah anak bunda, jangan cuek-cuek seperti itu terhadap calon suami, ntr lama-lama jatuh cinta tau rasa loh ." Ledek bunda
" Ngga mungkin !." Elak aiza dengan suara kecil, sangat kecil
" Aiza ? ." Panggil Gus zayyan
" Hm, why ?."
" Kalo boleh saya tanya, kamu mau mahar apa ?."
" Mahar apa ya kira-kira si Agus zayyan itu tidak bisa memenuhi nya dan nyerah akan pernikahan ini ." Batin aiza
" Aiza, di tanya ko malah diem sih sayang, ayok jawab, tuh Gus zayyan nya nungguin ." Titah bunda
" Eh mm Iyah bund ."
" Mahar nya adalah, Agus zayyan harus menghafal 30 juz dan menyetorkan nya ke Abi dan di saksikan oleh bapak penghulu dan para tamu undangan, gimana ?." Tantang aiza dengan senyum smrik nya
" Serius nak ? ." Tanya Abi
" Iyah Abi, kalo ngga sanggup berarti kan ngga bisa menikah, kan aiza mau nya mahar itu ."
" Inshaallah sayang, kita lihat saja nanti yah."
" Eitss satu lagi, sebelum akad di mulai, Agus zayyan harus menari di depan para tamu undangan, terserah sih mau tari apa, dan sama siapa, pokok nya Agus zayyan harus ada tari menari, setelah surah dan tarian itu Agus zayyan sudah setorkan maka akad pun di laksanakan ".
"Baiklah saya terima mahar dan tantangan mu Khalizah aizah Az-Zahra."
Aiza yang mendengar terimaan tantangan dari Agus zayyan pun semakin dia keluarkan senyum smrik nya, aiza yakin seorang Agus zayyan itu tidak bisa menari .
Gus zayyan yang merhatiin senyum smrik aiza hanya mengangkat alis nya sebelah. " Ini permainan yang begitu mudah gadis kecil pondokan. " Batin zayyan
Bantu suport yahh teman"
Vote jangan lupa ⭐
Syukron yg udah mampir di part ini
Yuk langsung lanjut aja yahh
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS KU ITU SUAMI KU {TAMAT}
Teen FictionZAYYAN ZAINUL MUTTAQIN , ialah anak dari kyai pondok ternama , yang dimana pondok nya di huni oleh beribu- ribu santri . walaupun mempunyai pondok sendiri tetapi dia teguh dengan pendirian nya untuk belajar di negri orang yakni di Tareem KHALIZAH A...