"Terkadang, kesalahan orang lain menjadi hal yang bermanfaat bagi kita"
♡♡♡
Hari berganti hari. Setiap tanggal di kalender mulai berganti. Butuh waktu untuk melenyapkan semuanya. Melenyapkan rasa cintanya dengan Naya
Ulangan tengah semester pun selesai. Hasil telah dibagukan. Nilai Zeva kali ini lebih unggul dari Gren. Ia menduduki peringkat pertama, sedangkan Gren kedua.
Meskipun bukan karena Gren yang sudah tak mood lagi belajar tapi memang Zeva yang sekarang lebih pintar dan berambisius daripada Zeva yang asli.
"Tuh kan, gue selip nilai lo!" pamer Zeva di depan bangkunya Gren.
"Bodo amat, gue udah males" jawab nyinyir Gren
"Ayolahh!! Bangkit lagiii.. Seru tau, saingan nilai." kekeh Zeva
"Dah ga mood gue, berubah kayak dulu lagi" ucap Gren manyun
"Kalo berubah lagi demi gue?" tanya Zeva menatap mata Gren dan tak berkedip sedikitpun.
Gren yang sadar akan hal itu langsung menutupi kedua mata Zeva dengan telapak tangannya.
"Gue pikir-pikir dulu" jawabnya
Tangan Gren, Zeva lepas juga. Masih dengan menyentuh tangan Gren.
"Zev, tangan lo akhir-akhir ini aneh deh" ucap Gren langsung memegang kedua tangannya seraya mengeceknya
"Aneh gimana?" tanya Zeva
"Dinginn, beda sama orang normal lainnya" ucap Gren mengatakan sebenarnya
Zeva yang tersadar akan hal itu, langsung menarik tangannya dan memasukkanya di bawah meha. Sambil tertawa kecil, seolah tidak terjadi apa-apa.
"Hehe.. Mungkin udah keturunan" jawabnya asal
Gren yang melihat ke arah Zeva, tampak tidak tahu alasannya. Ia memilih diam kembali dan tidak memperpanjang masalah itu.
"Oh yaa, foto-foto waktu party lo, send ke gue dong" ucap Zeva tiba-tiba
"Udah lama, baru minta sekarang?" tanya Gren
"Ya abisnya waktu itu lo masih ga mood kalo bahas Panji dan Naya" jawabnya
"Grennnn!!! Di panggil ketos di ruang Osis! Buruan! Ditunggu!!" Teriak Bondan dari depan kelas.
"Yaudah nih ponsel gue, send aja sendiri. Sandinya ultah gue" Gren menyodorkan ponselnya lalu bangkit dari bangkunya dan berjalan keluar kelas menuju ruang Osis.
Zeva menekan 3101 dilayar sandi. Terbuka. Ia kemudian membuka isi galeri. Terlihat banyak foto-fotonya sisa kemarin di acara masih tersimpan disana. Ia mengesend semua isi di galeri Gren lewat share it, agar tidak ada bekas kiriman.
Ia sengaja menggunakan share it, karena ia juga terpaku sama foto-foto Gren yang lainnya. Sambil mengirim dan melihat foto satu persatu yang ada di dalamnya.
♡♡♡
Gren telah sampai di ruang Osis. Berhadapan dengan Olivia Candra, yang menjadi ketos. Ia kelas XI IPA 1.
"Gren!! Gue minta tolong, lo berpartisipasi jadi panitia acara ultah sekolah nanti yaa" ucap Oliv
"Tapi kan gue bukan Osis kak" elaknya
"Iyaa, tapi kita juga butuh orang buat ngisi stand acara. Plis ya bantu gue! Lo kan biasanya bantuin gue" pinta Oliv
"Yaudah deh, gue bantu" jawab Gren
"Tapi itu loh, ntar lo ikut juga di rapat Osis buat bahas acara bulan depan" ucap Oliv
"Okey, gue turut serta. Ntar kalo rapat / preparenya tinggal calling gue aja yaa" ucap Gren
"Nah siap! Gitu dong! Thanks ya Gren" ucap Oliv tersenyum
"Kalo gitu gue balik kelas dulu ya kak. Udah bel masuk" ucap Gren
Oliv mengangguk. Gren pun kembali ke kelasnya. Bertepatan dengan guru mapel PPkn juga masuk. Ia langsung duduk di bangkunya.
Terlihat ponselnya sudah diletakkan di atas mejanya oleh Zeva.
Hari berhari menjelang perayaan ultah sekolah mulai berlalu. Gren yang turut serta menjadi panitia acara tersebut, kink tengah sibuk-sibuknya menyiapkan stand-stand buat hari H nya.
Zeva yang sesekali lewat di depan Ruang Osis melihat Gren tengah sibuknya mengurus acara jtu. Ia hanya berdecak sebal di batinnya saat melihat Gren yang sesekali tertawa riang bersama Oliv.
♡♡♡
Hari H pun tiba. Acara Birthday party SMA BINEKA BANGSA tiba. Banyak yang mengenakan Gaun beserta setelan jas. Malam hari itu, sangat ramai sekali. Maklum saja, 3 angkatan beserta guru-gurunya, dan juga karyawannya turut memeriahkan acara tersebut.
Zeva mengenakan gaun berwarna putih, sedangkan Jingga berwarna oranye. Persis seperti namanya.
"Zev! Gue ke stand makanan duku yaah, enak banget tuh kelihatannya" kekeh Jingga menepuk pundak Zeva
"Makan terusss pikiran lo!!" teriak Zeva mengejeknya
Penampilan-penampilan satu persatu hadir di atas panggung. Kini, Zeva sendiri tengah menonton dengan asyiknya penampilan-penampilan yang berada.
"Hey!" panggil Gren
Zeva menoleh ke arah sumber suara. Melihat Gren dengan setelan jas berwarna hitam. Ditambah dengan rambutnya yang ia belah samping. Membuatnya makin menawan malam ini.
Tanpa sengaja, tiba-tiba ada orang yang termasuk panitia menyenggol keras ke arah Zeva. Hingga membuatnya jadi terjatuh bersama Gren.
"Sorry buru-buru!" teriak orang itu
Zeva terjatuh dan kini berada di atas tubuh Gren yang melindunginya dari lantai. Manik kedua mata mereka saling bertemu pandang. Mereka saling memandang dan tak berkedip.
Hingga akhirnya tersadarkan oleh ucapan Gren.
" Nyaman banget perasaan?" sindir Gren tiba-tiba
Zeva tersadar dari lamunannya, lalu bangkit berdiri. Disusul dengan Gren yang juga berdiri.
"Siapa sh tadi? Jalan ga liat-liat! Panitia ga becus!" kesal Zeva mengomel-ngomel.
♡♡♡
Hello Everyone!!👋
Gimana ceritanya? Suka?😍
Pantengin terus yaa😇
Jangan lupa Vote and Komen😘
Grenze Lovers! Stay Read yaw 🤗
See you next chapter 💖💖
TE AMO 🌹💟
KAMU SEDANG MEMBACA
GRENZE
Teen FictionSatu nama dengan berbeda kehidupan. Memulai kisah baru, cerita baru dengan nama yang sama, akan tetapi berbeda kehidupan. Semua berubah menjadi tak terduga. Hingga kisah bersamamu terukir indah🌺 Namun, semua hal pasti ada batasnya. Bilamana ini sud...