46. Return

4 7 0
                                    

"Semua kembali, dan kamu pergi. Semua memory hilang. Kamu benar-benar telah menghilang"


♡♡♡

Sesampainya Zeva berada di kamar. Ia sangat pusing. Rasa-rasanya tubuhnya lemas tak berdaya. Dia pun tiba-tiba pingsan dan terjatuh di kamarnya.

Keanehan juga terjadi di diri Naya dan Didi.

Malam berganti pagi. Kicauan burung mengindahkan suasana pagi hari. Silauan mentari membuat mereka terbangun. Hari ini adalah akhir pekan.

Didi berada di kamar lain. Bel rumah Alvin berbunyi.

Alvin terkejut mendengar ada yang mendatangi rumahnya. Ia mengira para preman mendatangi rumahnya karena mengetahui kehadiran Didi di dalam rumahnya.

Ia berjalan mengendap-endap sambil mengacungkan teflon dari dapurnya untuk berjaga-jaga.

Lalu Alvin membuka pintu rumahnya.

Naya datang langsung memeluk Alvin erat. Teflon masih ia genggam di belakang punggungnya. Alvin sempat heran dan bingung karena Naya datang dan langsung mengecup bibir Alvin singkat dan berlanjut memeluknya.

Naya melihat ada teflon dibalik punggung Alvin.

"Kok ada Teflon? Lo mau mukul gue? Bukannya nyambut malah mau dipukul?" Tanya Naya curiga

"Lo beneran Naya pacar gue?" Tanya Alvin masih tak menyangka

"Ya iyalah, pacar siapa lagi." Tukas Naya tersenyum

Alvin menjatuhkan teflonnya dari tangannya dan memeluk Naya lagi karena saking kangennya ditinggal satu tahun.

"Lo kemana aja, gue kangen banget sama lo" ucap Alvin memeluk erat Naya

"Gue abis berpetualangan panjang banget." Ucap Naya

"Tinggal dimana selama ini?" Tanya Alvin

"Gatau, gue ngerasa abis bangun dari mimpi. Tapi mimpi itu berasa sangat nyata banget. Terus waktu gue bangun tiba-tiba kangen aja sama lo" ucap Naya

"Lo inget gue, tapi ga inget sama petualangan lo sendiri?" Tanya Alvin

Naya mengangguk.

"Itu beneran nyata Nay. Lo hilang selama satu tahun. Udah gaada kabar sama sekali. Dan kehadiran Naya baru yang menyadarkan gue kalau kalian saling bertukar jiwa." Ucap Alvin

"Tapi gue ga inget dengan jiwa siapa gue berpindah?" Ucap Naya

"Gue ga peduli Nay, lo udah kembali ke hadapan gue itu udah lebih dari cukup. Oh ya jangan frustasi lagi yaa, gue ga mau kehilangan lo lagi" ucap Alvin sambil merapikan rambut Naya dan mengusapnya.

"Satu tahun? Gue tinggal tanpa kabar. Jangan-jangan lo udah punya pacar?" Tanya Naya

Tiba-tiba Didi keluar menghampiri mereka berdua. Naya yang tidak mengenal Didi langsung kaget.

"Lo nge gay?" Tanya Naya yang tidak tidak

"Engga lah, dia Didi, nginep sehari perihal berantem kemarin." Ucap Alvin

"Kok gue bisa ada di rumah lo Vin?" Tanya Didi sudah kembali di diri aslinya.

"Lo juga udah balik? Kalau lo juga balik berarti Zeva juga dong" ucap Alvin

"Zeva? Yang ngejar-ngejar lo?" Tanya Naya

"Iyaa, dia pacarnya Gren sekarang. Tapi bukan Zeva yang itu tapi Zeva yang dari sana." Ucap Alvin

"Ooh gitu"

"Oh ya, Gren sekarang masih ada di RS. Karena nolongin lo" ucap Alvin mengarah ke Didi

"Hah?" Didi bingung

"Kemarin para preman nagih utang ke lo. Trus Gren yang kena saat berantem. Dia ngelakuin ini demi lo Di." Ucap Alvin

Mendengar hal itu, Didi terkejut.

"Ayo kita kesana. Gue mau lihat keadaannya" ajak Didi

"Oke."

♡♡♡

Sesampainya mereka disana. Pintu kamar Gren terbuka. Terlihat Panji dan Gren tengah bercanda ria sambil makan apel. Melody sudah kembali bekerja seperti biasa.

Alvin, Naya dan Didi menghampiri Gren. Sebenarnya suasana canggung turut hadir di diri Naya setelah kejadian saat itu.

Akan tetapi Gren dan Panji masih belum mengerti kondisinya.

"Loh kok kalian bertiga? Zeva mana?" Tanya Panji

"Gren? Gimana kabar lo?" Tanya Naya

"Ya gini gini aja. Sans aja kok" ucap Gren

Dia masih belum mengerti kalau itu adalah Naya.

"Maaf ya. Gue terlalu egois buat ninggalin lo." Ucap Naya

Deg!

Mendengar ucapan itu, irisan apel yang tadi dipegang Gren langsung terjatuh.

Dia langsung melihat ke hadapan Naya. Tatapannya masih penuh tanda tanya. Ia bingung harus mengatakan bahagia atau malah sedih. Raut wajahnya terlihat sangat bingung.

"Lo Naya?" Tanya Gren

"Iya gue Naya. Sahabat lo" ucap Naya membuat Panji juga ikut terkejut mendengarnya.

"Dia kembali. Didi juga kembali. Dan mungkin Zeva juga kembali" ucap Alvin memperjelasnya.

Karena masih tidak percaya, Gren memeriksanya.

"Di, lo beneran Didi?" Tanya Gren

"Iyaa, kacamata gue hilang kemana ya?" Pertanyaan Didi makin membuat Gren yakin kalau mereka benar-benar telah kembali.

Drrt.. satu pesan dijawab dari Zeva Adelaide yang asli. Baru saja Alvin menanyakan perihal ini ke Zeva.

"Lo udah kembali ke raga lo?"

Dijawablah oleh Zeva.

"Iya, kok lo tau? Lo tau semuanya?"

Alvin memperlihatkan isi pesannya kepada Gren.

"Zeva juga kembali. Ketakutan lo benar-benar datang. Memory itu hilang. Waktu gue tanya perihal petualangan Naya disana, dia jawab dia tidak ingat apa-apa. Dan ia rasa semua hanya mimpi. Hanya sekilas bayang-bayang yang hadir. Tapi hal itu tak kan mampu menemukan posisi lo sekarang" ucap Alvin menjelaskannya







♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Grenze Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

TE AMO 🌹💟

GRENZE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang